PR BEKASI - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie ikut menanggapi pernyataan pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qodari terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Sebagai informasi, Muhammad Qodari sebelumnya melontarkan usulan Presiden Joko Widodo berpasangan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan penuturan Muhammad Qodari, pasangan Jokowi-Prabowo dalam Pemilu 2024 tersebut ditujukan untuk menghindari polarisasi pada masyarakat.
Muhammad Qodari mengusulkan pasangan Jokowi-Prabowo berduet dalam pemilu 2024 lantaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra saat ini adalah dua partai yang besar.
Baca Juga: Akibat Ulah 9 Orang yang Sengaja Bakar Hutan, 25 Hektare Lahan di Riau Rusak Parah
Baca Juga: Lirik Lagu Pamungkas To The Bone ‘When Pamungkas Said’ Viral di TikTok, Ceritakan Kisah Pria Galau
PDIP dan Partai Gerindra, tambah Qodari, mampu mendapat 20 persen suara, sedangkan kubu oposisi yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat tidak sampai 20 persen suara.
Adapun hasil rekapitulasi menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada pemilu 2019, PDIP mendapat suara sebanyak 19.33 persen dan Gerindra sebanyak 12.57 persen.