Hari Perawat Nasional, Sejarah Keperawatan di Indonesia yang Pernah 'Tenggelam' di Masa Penjajahan Jepang

- 17 Maret 2021, 16:43 WIB
Ilustrasi perawat.
Ilustrasi perawat. /AFP/Bryan R. Smith

Pada 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda.

Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat.

Lalu, Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya, dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.

Baca Juga: Pekerja Migran jadi Tanggung Jawab Pemerintah, Menaker: Kita Dorong Agar Dapat Kuota Kartu Prakerja

Masa Penjajahan Inggris (1812–1816)

Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat.

Berangkat dari semboyannya yaitu "kesehatan adalah milik manusia", ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain, pencacaran umum, cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa, dan kesehatan para tahanan.

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju.

Pada 1819 didirikan RS Stadverband di Glodok Jakarta dan pada 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Pada 1816–1942, berdiri juga rumah sakit–rumah sakit yang hampir bersamaan yaitu RS PGI Cikini Jakarta, RS ST Carollus Jakarta, RS ST. Boromeus di Bandung, dan RS Elizabeth di Semarang.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah