Kasus AHY-Moeldoko Seperti Mengulang Sejarah SBY, Pengamat: Sama-sama Gunakan Kata Kezaliman

- 17 Maret 2021, 20:32 WIB
Direktur Median, Rico Marbun menyampaikan pandangannya soal narasi yang dibangun AHY dan Moeldoko dalam kisruh Demokrat.
Direktur Median, Rico Marbun menyampaikan pandangannya soal narasi yang dibangun AHY dan Moeldoko dalam kisruh Demokrat. /Dok. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja dan Instagram @dr_moeldoko

Dipaparkan olehnya kalau pertaruang terbuka ini lebih kepada pertarungan persepsi dan elektabilitas yang menarik.

Rico Marbun menyebut dua kubu Partai Demokrat tersebut, baik itu kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun kubu Moeldoko, terlihat menggunakan satu kosa kata yang sama yaitu kezaliman.

"Dua-duanya sama-sama menggunakan kata kezaliman untuk lawannya," ujarnya.

Baca Juga: Berangkat Kerja Naik Ratangga, Anies Baswedan Tanyakan Jajanan Enak di Sekitar Stasiun Dukuh Atas 

Oleh karena itu, dia mengatakan saat ini masyarakat tengah melihat ada pertarungan yang menarik di dalam pertarungan kedua persepsi tersebut.

Persepsi yang pertama datang dari kubu AHY, yang sudah dari jauh-jauh hari mengatakan kalau akhirnya Demokrat versi kubu Moeldoko disahkan maka pemerintah zalim.

Disebut Rico Marbun, bahwa belum apa-apa Demokrat versi AHY sudah menarik Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalamnya, karena memang secara teori elektoral sudah pernah ada contoh dari kasus yang sama.

Dia mengatakan kalau orang Indonesia tidak suka dengan orang yang diperlakukan tidak adil.

"Tau kan Pak SBY sendiri kalau lihat sejarahnya begitu kan. Begitu beliau berhasil di-brand sebagai orang yang terzalimi meroket. Nah ini juga begitu, ada tokoh seperti AHY masih muda dan terzalimi oleh pemerintah," urainya.

Baca Juga: Petani Minta Batalkan Rencana Impor Beras, Ridwan Kamil: Jabar Surplus Beras 320 Ribu Ton 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah