PR BEKASI - Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap mengunggah sebuah video di akun Twitter pribadinya, yang berisikan kesaksian dari Pendiri Partai Demokrat di Sulawesi Selatan (Sulsel) Reza Ali tentang sosok Jhoni Allen Marbun.
Dalam video berdurasi 2 menit 6 detik itu, Reza Ali menuturkan bahwa dia dan senior-senior Partai Demokrat sudah sejak lama memperhatikan perilaku Jhoni Allen
"Hei kau Jhoni Allen, hati-hati loh. Dari dulu saya perhatikan, dan memang banyak senior-senior juga perhatikan, tahu persis perilakumu," kata Reza Ali, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari video yang diunggah akun Twitter @YanHarahap, Jumat, 19 Maret 2021.
Reza Ali lantas membongkar bahwa Jhoni Allen adalah orang yang telah memperdaya kader-kader Partai Demokrat sehingga terlibat tidak pidana korupsi.
"Anda lah yang memperdaya sehingga banyak kader-kader kita yang terlibat korupsi. Anda biang keroknya, tapi Anda tidak terendus. Saya tahu persis, kasihan Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh dan semuanya," ujar Reza Ali.
Lebih lanjut, Mantan Ketua DPD Sulsel itu mengatakan bahwa dirinya pernah diingatkan untuk mengingatkan para kader Partai Demokrat untuk menghindari Jhoni Allen, karena menerima banyak laporan tentang perilaku menyimpang Jhoni Allen.
"Saya pernah diingatkan untuk mengingatkan Anas dan yang lain, hindari Jhoni Allen karena banyak laporan dari pemerintah BUMN tentang perilaku dan langkah-langkah yang menyimpang," kata Reza Ali.
Reza Ali lantas menyebut bahwa Jhoni Allen adalah dalang di balik persoalan Partai Demokrat saat ini.
"Saya tahu Anda biang kerok dari persoalan, sehingga partai ini runtuh. Kini AHY sudah mulai bangkitkan kembali, kau datang lagi. Jangan, kalau lebih baik (pergi)," ujar Reza Ali.
Oleh karena itu, Reza Ali meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk segera mengeluarkan Jhoni Allen dari Partai Demokrat, karena keberadaannya lebih berbahaya dari Covid-19.
"Saya minta kepada SBY dan AHY, secepatnya ini keluarkan. Ini virus lebih ganas daripada corona, virus politik yang bisa menjangkit, menular kepada kader-kader yang naif," kata Reza Ali.
Reza Ali juga mengingatkan para kader Partai Demokrat untuk jangan coba-coba mendekati sosok Jhoni Allen.
"Kader lain jangan coba-coba dekat ini (Jhoni Allen). Mungkin bukan konteks Demokrat saja, tapi persoalan lain. Anda bisa celaka karena ini orang. Hindari, hindari," ujar Reza Ali.
Terakhir, Reza Ali berharap semoga para kader Partai Demokrat yang kini mengambil jalan yang salah, bisa segera berubah dan memperbaiki diri.
"Saya kira masih ada waktu untuk memperbaiki diri kepada teman-teman yang lain, kecuali kau Jhoni Allen, gak mungkin bisa berubah," ujar Reza Ali.
Pernyataan Reza Ali itu lantas dibenarkan oleh Yan Harahap, dan mengatakan bahwa sudah tepat jika Jhoni Allen disebut sebagai "biang kerok".
Sebenarnya dr dulu banyak laporan soal kelakuan Jhoni Allen seperti yg disampaikan pendiri PD Sulsel ini. Bahwa JAM lah perusak Partai selama ini, ‘penguasa’ Musda, Muscab. Yg mau jd Ketua harus ‘setor’. 2 calon yg maju, 2-2nya setor. Banyak yg lapor. Tepat disebut “biang kerok” pic.twitter.com/DlgwYoRctv— ???????????? ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) (@YanHarahap) March 19, 2021
"Sebenarnya dari dulu banyak laporan soal kelakuan Jhoni Allen seperti yang disampaikan Pendiri Partai Demokrat Sulsel (Reza Ali) ini. Bahwa JAM lah perusak partai selama ini, 'penguasa' Musda, Muscab. Yang mau jadi Ketua harus 'setor', dua calon yang maju, dua-duanya setor. Banyak yang lapor. Tepat disebut 'biang kerok'," tutur Yan Harahap.***