Namun agar hal tersebut dapat terlaksana, tak hanya para pengikut Habib Rizieq, pihak-pihak lain seperti awak media juga harus menaati peraturan tersebut.
"Tapi ini memerlukan kerja sama beberapa pihak, pertama tentu dari pengunjung, dari media yang mau meliput yang jumlahnya juga tidak sedikit, apalagi kalau Habib Rizieq dihadirkan secara langsung offline pasti banyak yang akan mendekat ke Habib Rizieq dan berusaha mendapatkan atau mencari berita darinya," ucapnya.
Refly Harun juga meminta kepada seluruh petugas keamanan untuk bisa melakukan tugasnya sebaik mungkin, bukan justru malah memicu adanya bentrokan dengan para pengikut Habib Rizieq yang kemungkinan besar akan berkunjung Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
Dirinya juga meminta kepada para petugas PN Jakarta TImur harus sigap dengan segala skenario terburuk yang bisa saja terjadi.
"Kita bicara tentang situasi di ruang sidang, mudah-mudahan semua pihak juga menyepakati untuk tidak membuat kericuhan, keributan, dan pelanggaran prokes selama sidang, bak dari hakim, jaksa, juga demikian dari lawyer Habib Rizieq serta pengunjung," ujarnya.
Dengan ini, Refly Harun yakin tidak akan ada pihak yang dirugikan karena Habib Rizieq mampu melakukan pembelaan secara maksimal.
"Paling tidak itu dulu agar yang bersangkutan bisa menyampaikan apa yang dia pikirkan dan rasakan tanpa harus terhalang oleh teknologi online yang kadang-kadang kita tahu up and down," tuturnya.
Lebih lanjut, Refly Harun pun menegaskan bahwa jaminan ini tidak terikat, oleh karena itu, jika Habib Rizieq melanggarnya maka tidak akan ada sidang offline lagi untuk mantan pentolan FPI itu.