Soroti 'Susahnya' Larang Mudik Lebaran 2021, dr.Tirta: Tak Bisa Dicegah, Tolong Larangan Mudik Dievaluasi

- 26 Maret 2021, 20:32 WIB
dr Tirta mengatakan, mudik tak akan bisa dicegah dan minta pemerintah mengevaluasi soal larangan mudik Lebaran tahu 2021.
dr Tirta mengatakan, mudik tak akan bisa dicegah dan minta pemerintah mengevaluasi soal larangan mudik Lebaran tahu 2021. /Instagram/@dr.tirta

PR BEKASI - Menjelang bulan suci Ramadan, pemerintah membuat kebijakan terkait mudik Lebaran 2021 ini.

Hal tersebut ditanggapi oleh seorang diketr sekaligus influencer dr Tirta Mandira Hudhi atau biasa disapa dr Tirta.

dr Tirta juga semakin dikenal oleh publik lantaran ia menjadi Relawan Peduli Pencegahan Covid-19.

Tak hanya itu, berbagai konflik juga ia hadapi hingga saat ini pun dr Tirta kerap memerhatikan kebijakan pemerintah terutama mengenai Covid-19.

Baca Juga: Akhirnya Muncul di Publik, Moeldoko Tiba-Tiba Orasi Soal Gerakan Radikalisme dan Intoleransi

Baca Juga: Viral Video Lawas Habib Rizieq Dorong Penerapan Hukum Islam Lewat DPR, Begini Tanggapan Ferdinand

Baca Juga: Earth Hour 2021: Wali Kota Bekasi Ajak Warga Matikan Listrik pada Esok Malam

Sebelumnya, pemerintah secara resmi telah memutuskan melarang adanya kegiatan mudik Lebaran tahun 2021 ini atau Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada Jumat 26 Maret 2021.

"Tahun 2021, mudik ditiadakan! Berlaku untuk ASN, TNI-Polri, karyawan BUMN, karyawan swasta, pekerja mandiri, dan seluruh masyarakat," kata Muhadjir Effendy dalam siaran persnya secara virtual, di Jakarta, Jumat 26 Maret 2021 dikutip Galamedia dari PMJ News.

Keputusan larangan mudik sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, penguatan protokol kesehatan hingga vaksinasi.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kemenkop UKM Segera Buka Kembali Penyaluran BLT BPUM 2021

Baca Juga: Wajibkan Proyek Pemkab Gunakan Produk Lokal, Jokowi: Jangan Sekali-kali Beli Produk Asing

Muhadjir menegaskan, larangan mudik berlaku pada 6-17 Mei 2021. Di samping itu, pihaknya juga menjelaskan seluruh kementerian dan lembaga akan melakukan komunikasi publik yang baik tentang peniadaan mudik tersebut.

"Larangan mudik akan dimulai pada 6-17 Mei 2021 dan sebelum dan sesudah tanggal itu," ujarnya.

"Diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan atau kegiatan-kegiatan yang ke luar daerah. Kecuali benar-benar dalam keadaan mendesak dan perlu," sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Tirta memandang bila pelarangan mudik sulit dalam pelaksanaannya, sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Dokter Tirta Soroti Larangan Mudik 2021: Ibarat Benang Basah Ditegakkin, Niat Sih Bagus".

"Niatnya sih bagus, tapi, pelaksanaannya susah lho. Ibarat benang basah ditegakkin," tulis Tirta, dikutip Galamedia dari akun Instagram @dr.tirta pada Jumat 26 Maret 2021.

Baca Juga: Bawa Sajam Pedang dan Badik, Sopir Kuasa Hukum Habib Rizieq Terciduk Polisi

Baca Juga: Dukung Pemerintah, MUI Jabar Minta Warga Tak mudik Lebaran 2021

Baca Juga: Cita Citata Penuhi Panggilan KPK soal Aliran Dana Bansos Covid-19, KPK: Dia Diperiksa sebagai Saksi

"Ya dipikir aja, hari liburnya toh ada, emang bisa mencegah orang masuk gate tol? Berapa jumlah orang yang ditempatkan nanti? Apakah gate tol ditutup 2 minggu gitu?," katanya, menyambungkan.

Lebih lanjut, Tirta juga turut menyinggung soal teknis pengawasan yang akan diterapkan setelah kebijakan pelarangan mudik Lebaran 2021 ini.

"Apakah mungkin menutup semua jalur tol? Jalanan? Gimana kalo mudiknya jalur darat malem-malem?," jelasnya.

"Gimana kalau mudik nya motoran? Gimana kalo mudiknya dari akhir april? Gimana kalau mudiknya beda kecamatan doang," katanya, menyambungkan.

Melihat situasi itu, Tirta menyarankan agar larangan mudik Lebaran 2021 yang telah ditetapkan pemerintah bisa secepatnya dievaluasi.

"Mudik tidak akan bisa dicegah tolong larangan mudik dievaluasi. Karena pelaksanaan di lapangan itu sangat sulit diterapkan," katanya.*** (Sartika Rizki Fadilah/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah