Lebih lanjut, Darmizal sangat meyakini bahwa dengan segala prestasi dan kebaikan dalam sosok Moeldoko tersebut dapat membuat meningkatnya pamor Partai Demokrat kubu KLB dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan datang.
"Figur Moeldoko diyakini akan menjadi nilai jual elektoral dalam persiapan pemilu mendatang. Sebab, dengan keadaan ini, figur Moeldoko dapat menjadi representasikan kekuatan Nasionalis-Religius sebagai fondasi utama bangsa Indonesia," ujarnya.
Menanggapi pernyataan Darmizal tersebut, Yan Harahap selakuk kader Demokrat kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono mengaku heran seorang Moeldoko dapat dilabeli dengan julan Jenderal Santri.
Baginya sungguh tidak masuk akal bagaimana seorang seperti Moeldoko yang ingin merebut paksa dan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dapat dijuluki sebagai seorang Jenderal Santri.
Hal ini diungkapkan Yan Harahap memalui cuitan akun Twitter pribadinya, Sabtu, 27 Maret 2021.
"Jenderal Santri, tapi tukang 'begal partai orang'?" kata Yan Haraham.
"Di situ kadang saya merasa ngeri!" sambungnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @YanHarahap, Sabtu, 27 Maret 2021.
Jenderal Santri, tapi tukang ‘begal partai orang’? Disitu kadang saya merasa ngeri!
—
Kubu KLB PD Bagikan Foto Moeldoko Imam Salat, Labeli 'Jenderal Santri' https://t.co/jpt6IPOU55— ???????????? ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) (@YanHarahap) March 27, 2021
Sebelumnya, Moeldoko sendiri diketahui merupakan ketua umum terpilih dalam KLB Demokrat yang diselenggarakan di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Pada Jumat, 5 Maret 2021.
Moeldoko terpilih usah berhasil mengalahan perolehan suara dari mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie dalam proses voting di acara KLB tersebut.***