"Orang yang demikian, yang masih hidup di antara kita tidak mau sadar bahwa moral apa pun yang mungkin dia rasa harus dijungjungnya, bertentangan dengan etika kemanusiaan yang beradab," kata AM Hendropriyono.
AM Hendropriyono menilai, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar telah melanggar dua jenis etika sekaligus.
Pertama, etika sosial karena mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah. Kedua, etika individu karena membunuh dirinya sendiri.
"Bagi pelanggar berat etika yang demikian, tidak ada tempat di negara bangsa Indonesia, yang sedang mengejar ketinggalan kita dari negara-negara lain yang sudah sadar dari mimpi, dengan mencapai kenyataan hidup sejahtera," kata AM Hendropriyono.
View this post on Instagram
Terakhir, AM Hendropriyono menyemangati generasi muda Indonesia untuk berjuang dalam membersihkan penyakit sosial di Indonesia.
"Selamat berjuang kaum muda harapan bangsa Indonesia, untuk lebih cepat dan tepat dalam berbenah diri. Bersihkan penyakit kanker sosial yang ganas tersebut, agar RI dapat segera bangkit dari tidurnya yang sudah terlalu lama," ujar AM Hendropriyono.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).