Kapolri Sebut Jaringan JAD sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

- 29 Maret 2021, 11:35 WIB
 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) , dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam (kiri) saat memberikan keterangan usai meninjau lokasi pasca ledakan di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021 malam. /ANTARA/Darwin Fatir.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kanan) , dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam (kiri) saat memberikan keterangan usai meninjau lokasi pasca ledakan di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021 malam. /ANTARA/Darwin Fatir. /

PR BEKASI – Pihak kepolisian berhasil menemukan identitas pelaku serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai mengunjungi Gereja Katedral, Minggu, 28 Maret 2021 malam.

Menurutnya, pelaku serangan bunuh diri diketahui berinisial L yang merupakan salah satu anggota dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Dirinya menambahkan, L juga merupakan salah satu dari 20 anggota JAD yang beberapa waktu lalu ditangkap di Makassar, Sulsel pada kompleks Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021.

Baca Juga: Update Terkini Korban Ledakan Kilang Balongan Pertamina Indramayu

Baca Juga: Kutuk Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Fahri Hamzah: Biarlah Ia Mati Konyol

Baca Juga: Babak Penyisihan Grup D Piala Menpora 2021, Bali United Siapkan Strategi Khusus Lawan Persiraja 

"Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," beber orang nomor satu Polri ini. katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 29 Maret 2021.

Sebelum melakukan serangan bom bunuh diri di Makassar, diketahui pelaku pernah terlibat dalam operasi terorisme di Jolo, Filipina pada 2018 lalu.

"Untuk inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," katanya.

Sedangkan untuk terduga pelaku bom bunuh diri tersebut, sebut Kapolri, sebanyak dua orang sudah meninggal dunia, dan 19 orang jemaat serta petugas keamanan atau Satpam.

Namun, sampai artikel ini dibuat, Listyo Sigit Prabowo masih belum membuka inisial salah satu pelakunya kepada publik.

Diketahui, aksi yang dilakukan bersangkutan di Gereja Katedral, merupakan society boomber, dengan membawa ledakan cukup besar sehingga berpengaruh dengan daya ledaknya.

Baca Juga: Jadi Juara Umum Kejurnas dan Liganas 2021, Tim Muaythai Kota Bekasi Optimis Jelang PON Papua

"Jadi kegiatan mereka terjadi saat ini, kita ketahui, adalah ledakan, adalah society bom, menggunakan jenis bom panci, dan itu terkait dengan pengungkapan," kata Listyo Sigit Prabowo.

Menurut dia, kepolisian selalu melihat alat bukti dan barang bukti, kemudian halal berkaitan dengan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut juga menjadi pertimbangan. Sehingga diputuskan, dilakukan pengembangan.

"Hari ini, untuk inisial pelaku sudah tuntas, dan kita sudah kembangkan mencari kelompok yang lain. Kemudian, hari ini juga kita sudah mengamankan kurang lebih 4 orang, di wilayah Bima," katanya.

Penangkapan terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diamankan terkait dengan kegiatan terorisme.

"Saya perintah Kepala Densus, lakukan apa bisa dilakukan, apapun itu. Jangan sampai ada ledakan lagi. Jadi masyarakat harus diamankan, tangkap mereka, lakukan tindakan tegas, kalau mereka melawan," katanya.

Dirinya juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menyikapi hal tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah