Soroti Pernyataan Moeldoko Saat Konferensi Pers Soal KLB Partai Demokrat, Simak Tanggapan AHY

- 29 Maret 2021, 19:38 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan tanggapan soal pernyataan Moeldoko mengenai KLB Partai Demokrat pada saat konferensi pers.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan tanggapan soal pernyataan Moeldoko mengenai KLB Partai Demokrat pada saat konferensi pers. /Instagram.com/@agusyudhoyono/

PR BEKASI - Kepala Staff Kepresidenan (KSP), Moeldoko akhirnya angkat bicara setelah lama dinanti oleh publik.

Moeldoko pun mengungkapkan pendapatnya soal terpilihnya ia menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB).

Seperti diketahui bahwa KLB Partai Demokrat di mgelar di Deli Serdang, Sumatera Utara pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Diduga Lakukan Pelecehan dan Perselingkuhan, Anies Baswedan Nonaktifkan Kepala BPPBJ DKI Jakarta

Baca Juga: Dituding Ada Pertarungan Ideologis di Internal Demokrat, Ossy Dermawan: Fitnah! ini Karangan Bebas Moeldoko

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] BBM Dikabarkan Bakal Langka Pasca Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Ini Faktanya

Sebelumnya, publik mempertanyakan keberadaan Moeldoko setelah penetapan hasil KLB tersebut.

Selanjutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespon pernyataan Moeldoko.

Merespon pernyataan Moeldoko, AHY memberikan pernyataannya sebagai ketua umum partai di Gedung DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 29 Maret 2021.

Dalam menanggapi pernyataan Moeldoko, AHY dipimpingi oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, sang istri Anisa Pohan, dan sejumlah kader partai berlambang mercy tersebut.

Baca Juga: Buka Musrembang DKI Jakarta 2021, Anies Baswedan Tekankan Pemulihan Ekonomi Lewat Stimulus

Baca Juga: Kecam Aksi Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Ngabalin: Teroris Jalan Mulus Menuju Neraka Jahanam

Tidak hanya merespon pernyataan Moeldoko melalui media sosialnya, AHY juga merespon konferensi pers Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang yang digelar di Hambalang, Bogor tempo hari.

Menurutnya, konferensi Pers Partai Demokrat hasil KLB yang digelar di Hambalang itu merupakan upaya kubu Moeldoko untuk mendegradasi isu Hambalang.

AHY menyebutkan, kubu Moeldoko berupaya mendegradasi isu Hambalang setelah tidak bisa membuktikan legalitas hasil KLB Deli Serdang kepada pemerintah.

Selain itu, ada juga upaya Moeldoko mendiskreditkan pertentangan ideologi partai, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Tanggapi Konfrensi Pers Versi KLB di Hambalang, AHY: Ideologi Apa yang Dibawa Moeldoko?".

Baca Juga: Temukan Bom dan Bahan Peledak Lainnya, Satu Terduga Teroris di Cibarusah Bekasi Diamankan Polisi

Baca Juga: Jalani Vaksinasi Kedua, Indro Warkop: Alhamdulillah Tidak Ada Efek Samping Mengganggu

"Kami semua bertanya, pertentangan. Ideologi apa yang KSP Moeldoko maksud. KSP Moeldoko harus menjawab ini agar tidak menyulut kader dan simpatisan Partai Demokrat," kata AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin, 29 Maret 2021.

Kata AHY, secara khusus Partai Demokrat juga mengucapkan terimakasih ke sejumlah elemen dari berbagai partai politik yang telah mengeluarkan pernyataan positif terhadap situasi partainya yang juga menjadi nasib demokrasi Indonesia.

Meski sebgian pelaku gerakan pengambilalihan partai dari sejumlah parpol, bukan hanya Partai Demokrat.

"Tetapi kami percaya bahwa elemen-elemen itu tidak mewakili partai politik manapun tapi dirinya sendiri," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyampaikan, kalau dirinya didaulat oleh Partai Demokrat sebagai ketua umum.

"Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat," kata Moeldoko melalui akun instagramnya.

Menerima pinanagan sejumlah mantan kader Partai Demokrat itu, Moeldoko mengaku khilaf karena tidak memberitahu kepada istri dan keluarga.


"Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini," kata Moeldoko.*** (Amir Faisol/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x