Meski demikian, AHY menuturkan bahwa pihaknya masih membuka pintu maaf untuk Moeldoko, asalkan Moeldoko mengakui kesalahannya.
"Pintu maaf selalu ada untuk KSP Moeldoko, meskipun para kader dan simpatisan Partai Demokrat sangat marah dan kecewa dengan perilaku KSP Moeldoko yang telah membegal Demokrat dan merusak demokrasi," kata AHY.
Namun, AHY meragukan Moeldoko yang bersedia meminta maaf, karena dia melihat Moeldoko dan para pengikutnya sama sekali tidak menunjukkan penyesalannya, dan justru sibuk melontarkan kebohongan baru untuk mengalihkan perhatian publik dari persoalan pembekalan Partai Demokrat.***