Jika teroris tersebut tidak tahu kalau yang dibawanya itu adalah pistol mainan, Deddy Corbuzier menegaskan bahwa orang tersebut telah ditipu.
"Berarti orang ini ditipu, ditipu atau dibohongin sama seseorang yang bisa mencuci otak dia untuk jadi bodoh banget, bawa sebuah pistol yang bukan senjata beneran lalu masuk ke kantor polisi nembkain polisi pakai pistol mainan," tuturnya.
"Gimana caranya orang bisa mencuci otak orang untuk bawa pistol mainan masuk ke kantor polisi kemudian nembakin polisi," sambungnya.
Artinya, ungkap Deddy, ada orang yang berhasil membohongi sang pelaku bahwa pistol tersebut adalah asli.
"Ada orang yang ngebohongin dia, ini senjata beneran, anda bunuh polisi-polisi ini, anda tembak polisi-polisi ini nanti anda masuk surga, contohnya begitu," ucapnya.
Kemudian, Deddy Corbuzier yakin akar permasalahan dari tindakan terorisme tersebut bukanlah soal uang melainkan kepercayaan.
"Buat gua ini bukan masalah duit, ini masalah kepercayaan yang ditanamkan oleh orang-orang yang radikal," tuturnya.
"Nah gini, banyak orang yang mengatakan gak ada radikal itu, ini hanyalah permainan pemerintah dan lain sebagainya," sambungnya.
Kalau tidak ada radikalisme, tanya Deddy Corbuzier, lantas hal ini dinamakan apa? Oknum yang mengajarkan orang melakukan seperti ini dinamakan apa?