Generasi Milenial Jadi Sasaran Perekrutan Teroris, Pengamat: Mereka Masih Mencari Jati Diri

- 1 April 2021, 14:08 WIB
Tangkapan layar dari video terduga teroris yang nekat masuk Mabes Polri, Jakarta Selatan sendirian, petang tadi, Rabu, 31 Maret 2021. /Twitter @muannas_alaidid
Tangkapan layar dari video terduga teroris yang nekat masuk Mabes Polri, Jakarta Selatan sendirian, petang tadi, Rabu, 31 Maret 2021. /Twitter @muannas_alaidid /

PR BEKASI – Akhir-akhir ini, generasi milenial kerap menjadi sasaran oleh berbagai kelompok teroris untuk bergabung melakukan aksi terorisme.

Mental generasi milenial yang dianggap masih labil dan gampang terbujuk dan terhasut orang lain disebut menjadi salah satu faktor teroris menargetkan perekrutan terhadap mereka.

Hal tersebut dikatakan oleh Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis, 1 April 2021.

"Milenial kebanyakan masih mencari jati diri dan mengikuti arah pihak yang paling berpengaruh," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini: Kecurigaannya kepada Elsa Semaki Kuat, Andin Tahu Adiknya Pernah Pergi dengan Roy

Baca Juga: Respons Jokowi soal Penyerangan Mabes Polri: Tidak Ada Tempat bagi Terorisme di Tanah Air

Baca Juga: Keluarga Pelaku Bom Makassar: Bukakan Pintu Maaf untuk Beliau karena Bukan Atas Kemauannya

Hal tersebut terlihat dari para pelaku yang melakukan aksi terorisme dalam beberapa hari ini masih berusia belia.

Serangan teror Mabes Polri dilakukan oleh seorang wanita berusia 26 tahun, sedangkan pelaku serangan bom Makassar juga dilakukan oleh pasangan milenial yang masih berusia 26 tahun.

"Mereka adalah korban dari penetrasi ideologi kekerasan global yang masuk ke Indonesia," kata Susaningtyas Kertopati.

Menurutnya, pola rekrutmen saat ini berkembang menjadi lebih terbuka gunakan ruang publik seperti sekolah, kampus, dan perkumpulan kegiatan-kegiatan keagamaan.

"Oleh karenanya, pemerintah juga harus melibatkan generasi milenial sebagai upaya melakukan pencegahan agar tidak ada perekrutan baru," kata Doktor Bidang Komunikasi Intelijen Unpad tersebut.

Susaningtyas Kertopati menjelaskan dalam menganalisa kejadian terorisme harus secara holistik.

Baca Juga: Sempatkan Besuk Anak yang Tengah Kritis saat Bekerja, Seorang Ayah di China Dipecat

"Kejadian bom bunuh diri itu tentu saja sinyal bahwa mereka ingin menunjukkan eksistensinya. Oleh karena itu harus dikenali embrio terorisme di Indonesia itu apa saja," katanya.

Selain melibatkan milenial, pemerintah juga diharapkan melibatkan tokoh-tokoh publik yang berepngaruh agar.

"Rekrutmen terorisme selain dilakukan tertutup, juga ada ruang publik yang dipakai dalam proses penjaringan seperti di media sosial," kata Susaningtyas Kertopati.

Yang juga perlu diwaspadai adalah proses yang disebut "enabling environment" yaitu menormalisasi hal yang tidak normal dirasa normal.

"Ini tidak boleh disepelekan dan harus jadi perhatian serius semua kalangan," kata wanita yang juga aktif sebagai aktivis sosial kemanusiaan ini.

Mantan anggota DPR RI tersebut juga menjelaskan, militer dapat dilibatkan dalam penanganan terorisme.

Baca Juga: Penyaluran BST Tak Akan Diperpanjang, Mensos: Enggak Ada Anggarannya untuk Itu

Penanganan terorisme di Indonesia selama ini cenderung masih dalam klasifikasi kejahatan terhadap publik sehingga cenderung ditangani Polri semata.

"Jika terorisme mengancam keselamatan Presiden atau pejabat negara lainnya sebagai simbol negara, maka terorisme tersebut menjadi kejahatan terhadap negara dan harus ditanggulangi oleh TNI," katanya.

Sebelumnya, pada Rabu, 31 Maret 2021 petang terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.

Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.

Tidak menunggu lama terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x