Moeldoko menilai, TNI selalu bermain di ruang sempit tetapi dengan seni kepemimpinan, dan pada Pemilu 2014 semuanya telah berjalan dengan baik.
"Saat ini, saya sebagai warga sipil, saya tetap konsisten dengan tugas tersebut, yaitu tugas menjaga demokrasi yang telah melekat di hati saya, mengalir dalam darah saya," ujar Moeldoko.
Moeldoko menyebut bahwa saat ini ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian, membonceng kanan-kiri, bahkan mengorbankan jiwa nasionalismenya dan jiwa Pancasilanya. Padahal tidak ada yang menggubrisnya.
"Moeldoko tidak seperti itu. Saya tidak pernah mengemis untuk mendapat pangkat dan jabatan. Apalagi menggadaikan yang selama ini saya perjuangkan," kata Moeldoko.
Moeldoko pun menegaskan bahwa dirinya selalu konsisten untuk terus menegakkan Pancasila dan melindungi Indonesia dari pihak-pihak yang berusaha merusaknya.
"Saya konsisten, saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih. Tetapi, jika ada yang berusaha merusak Indonesia kita. Saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya," ujar Moeldoko.
View this post on Instagram
Namun, selang beberapa hari setelah pernyataan Moeldoko tersebut, pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) secara resmi telah menolak hasil KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.