Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Tempat Sembunyi untuk Pelaku Terorisme, Moeldoko: Seluruhnya Akan Dibongkar!
"Artinya, saya sangat keberatan dengan Twitter, Instagram, Facebook dengan menulis bahwa ini (terorisme) ada hubungannya dengan Islam, organisasi tertentu. Ini yang mesti ditertibkan lebih dahulu, termasuk Twitter Bang Ade Armando," tutur Haikal Hassan.
Haikal Hassan menuturkan bahwa dalam cuitannya, Ade Armando mempertanyakan apakah masih tidak percaya dengan adanya Islam radikal pasca terjadinya aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Haikal Hassan mengakui bahwa memang faktanya Islam radikal itu ada, dan berisi orang-orang yang salah memahami Islam.
"Jadi kalimatnya itu sebenarnya biasa, apa yang Bang Ade Armando sampaikan biasa, dalam kalangan akademisi juga biasa. Islam radikal memang fakta di lapangan masih ada, orang-orang yang salah pikir dengan Islam," kata Haikal Hassan.
Namun, dirinya tidak setuju jika kalimat Islam radikal ditampilkan di muka publik, yang terkesan menggiring opini publik, hingga akhirnya terorisme kembali dikaitkan dengan ajaran Islam.
"Tetapi kalimat itu tidak elok ditampilkan di muka publik, akhirnya judulnya terorisme dan stigma agama, embel-embelnya Islam lagi. Padahal kan presiden bilang terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apa pun," kata Haikal Hassan.
Haikal Hassan pun menegaskan bahwa tidak ada konsep bunuh diri dalam Islam, dan menegaskan bahwa dalam Islam, membunuh satu jiwa sama saja dengan membunuh semua jiwa.