Pengamat Politik Hersubeno Arief Sebut Ada Keanehan dan Kejanggalan dalam Kasus Zakiah Aini 'Lone Wolf'

- 2 April 2021, 13:36 WIB
Hersubeno Arief sebutkan keanehan dan kejanggalan pada kasus ZA (Zakiah Aini).
Hersubeno Arief sebutkan keanehan dan kejanggalan pada kasus ZA (Zakiah Aini). /Kolase foto: /Handout

PR BEKASI - Jurnalis dan pengamat politik, Hersubeno Arief, mengatakan bahwa Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah memberikan keterangan pers kalau Zakiah Aini, pelaku penyerangan di Markas Besar (Mabes) Polri, adalah seorang teroris 'Lone Wolf'.

Hersubeno Arief menjelaskan, lone wolf dalam terminologi terorisme merupakan seorang teroris yang melakukan aksi seorang diri.

Dikatakan Hersubeno Arief, aksi tersebut bisa atas dasar motivasi pribadi ataupun berkaitan dengan kelompok-kelompok radikal dan ekstrimis lainnya.

"Dari penjelasan Kapolri harusnya semua sudah clear, apalagi dari penggeledahan di rumah Zakiah di daerah Jakarta Timur, Polisi mengaku menemukan semacam surat wasiat yang ditulis oleh Zakiah," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Jumat, 2 April 2021.

Baca Juga: Aksi Sejumlah Remaja Siksa Binatang Langka Sambil Tertawa Riang Viral di Medsos

Baca Juga: Heran Mengapa Zakiah Bisa Lolos Masuk Mabes Polri, Shamsi Ali: Kenapa Penjaga Gerbang Tak Menghalangi?

Baca Juga: Ucapan Munarman Soal Terorisme Dinilai Hoaks, Muannas Alaidid: Sudah Dilaporkan Tak Pernah Diproses Hukum

Dalam surat tersebut, Zakiah memberikan nasihat kepada keluarga untuk taat beribadah dan berpamitan.

Surat yang ditulisnya itu beredar di media sosial dan dikabarkan telah ditemukan keluarga dari tersangka sebelum peristiwa terjadi.

Akan tetapi pada saat itu, keluarga Zakiah dikatakan bingung hendak melaporkan ke mana. Surat itu pada akhirnya menimbulkan spekulasi di media sosial.

"Netizen menemukan ada semacam kemiripan dari gaya tulisan maupun bahasa dari surat wasiat yang ditulis oleh Zakiah Aini dengan surat wasiat yang ditulis oleh pelaku bom bunuh diri di Makassar," ujar Hersubeno.

Baca Juga: Munarman Curigai Aksi Teror Dirancang Khusus, Muannas Bongkar Segala Kebohohannya

Hal tersebut juga dikemukakan oleh mantan Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo, yang mengunggah dua surat wasiat di akun media sosialnya.

Roy Suryo mempertanyakan apa benar ada kemiripan pada kedua surat tersebut.

"Apakah surat ini ditulis oleh orang yang sama atau secara kebetulan ini sangat menarik banyak sekali kemiripan dari gaya tulisan maupun gaya bahasanya," sambung Hersubeno.

Sebab itu, dia melanjutkan, Roy Suryo mengajukan pertanyaan itu pada netizen yang kemudian mengundang spekulasi di media sosial.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Angga Ceritakan Tentang Andin yang Sebenarnya, Akhirnya Mama Rosa Sadar

"Ini sungguh aneh tapi nyata," ucap Hersubeno.

Disampaikan olehnya, di luar keanehan tersebut, pengamat teroris Harits Abu Ulya melihat ada tiga kejanggalan pada kasus ini.

Kejanggalan pertama adalah mempertanyakan bagaimana mungkin Zakiah dapat menerobos Mabes Polri yang dijaga sangat ketat.

Terlebih, setiap pengunjung akan melewati metal detector dan melalui pemeriksaan yang ketat.

Baca Juga: Desak Pemerintah Bebaskan Habib Rizieq, Video Deklarasi Siswa-siswi SMA Diduga di Sumatra Barat Viral

Kejanggalan kedua yang menjadi sorotan adalah, kenapa Zakiah Aini harus ditembak mati oleh petugas.

Diutarakan Hersubeno, jika melihat video yang beredar, gadis 25 tahun itu tampak kebingungan dan hanya berputar-putar, lalu kemudian menenteng senjata.

"Tampak sekali bahwa dia sangat amatir, jadi harusnya cukup dilumpuhkan dan dengan begitu dia bisa diinterogasi dan dibongkar," tuturnya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Lagi-Lagi Salah Paham, Mama Rosa Mengira Sumarno Bagian dari Taktik Al

Kejanggalan ketiga yang disebut oleh Harits Abu Ulya adalah Zakiah Aini tampak tidak mengenal medan, hanya berputar-putar saja dan tidak mempunyai mekanisme untuk mempertahankan diri.

Karena itu kemudian dengan mudah petugas menembak mati dirinya.

"Biasanya memang seorang teroris apalagi menyerbu Markas Polisi ini sasaran yang penting dan vital, pasti dia dipersiapkan dengan sangat baik," ujar Hersubeno.

 

"Kalau kita melihat di film-film itu setidaknya dia sudah harus mengetahui denah dari gedung bahkan sampai detailnya di mana pejabat penting yang menjadi incaran, di mana pos penjagaan yang harus dihindari, dan sebagainya," sambung Hersubeno.

Dilanjutkannya, melihat kejanggalan itu Harits Abu Ulya meminta untuk tidak berspekulasi, apakah memang teroris atau hanya seorang perempuan yang sedang dalam tekanan emosi sangat berat.

"Sehingga kemudian dengan mudah dimanipulasi dan dikendalikan oleh orang lain," tandas Hersubeno Arief.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah