Terorisme di Indonesia, Wapres Minta Pendakwah Tak Ikut Cara Berpikir Sempit

- 4 April 2021, 15:38 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. /ANTARA

PR BEKASI – Agar tidak terjerumus ke paham radikal yang dapat menimbulkan tindakan terorisme, para penceramah dihimbau untuk tidak ikut dalam arus berpikir sempit.

Oleh karena itu, para penceramah diwajibkan untuk menjalankan konsep wasathy dalam menyampaikan ajaran agama Islam yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dalam seminar nasional Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara daring, Minggu, 4 April 2021.

Turut hadir dalam seminar nasional tersebut ialah Ketua Umum PP Ikadi Achmad Satori, Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dan Wakil Kepala Polri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono.

Baca Juga: Akun Kemensetneg RI Beritakan Pernikahan Aurel-Atta, Ernest Prakasa: Apa Urusannya Sama Negara, Woy?

Baca Juga: Gunung Sinabung Erupsi: Semburkan Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

Baca Juga: Sebut Teroris Bermula dari Kebencian, Abdillah Toha: Tokoh Kebencian Harus Disingkirkan dari Akses Publik

"Para dai harus meneladani cara berpikir Rasulullah SAW dan tidak ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurut Ma'ruf Amin, bila para penceramah menggunakan cara berpikir sempit akan memunculkan sifat egosentris.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x