Terorisme di Indonesia, Wapres Minta Pendakwah Tak Ikut Cara Berpikir Sempit

- 4 April 2021, 15:38 WIB
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. /ANTARA

Selain menimbulkan sifat egosentris, cara berpikir sempit juga dapat membuat tidak menghargai perbedaan dan enggan berdialog untuk menerima memperluas wawasan.

Bahkan, dengan memiliki pola pikir yang sempit bisa menyebabkan paham radikal semakin berkembang, ujarnya menambahkan.

"Cara berpikir sempit juga bisa melahirkan pola pikir yang menyimpang dari arus utama atau bahkan menjadi radikal sehingga dapat menjurus pada penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan masalah," katanya.

Baca Juga: Salah Sasar Target, Pencuri Bermodus COD Ditangkap Korban yang Berprofesi sebagai Penagih Utang

Dirinya kemudian memberi contoh beberapa peristiwa serangan terorisme yang akhir-akhir ini mengguncang Indonesia.

Menurut Wapres, kejadian tersebut termasuk salah satu akibat dari memiliki pemahaman pola pikir yang sempit.

Dirinya mengatakan bahwa tindakan tersebut bertolak belakang dengan ajaran agama Islam yang lemah lembut.

"Tindakan ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan dan pemaksaan kehendak (ikrahiyyan) di dalam dakwahnya dan juga dalam memperjuangkan aspirasi melawan ketidakadilan," katanya.

Sebaliknya, Wapres menjelaskan, Islam justru mengajarkan kesantunan (layyinan), nasihat baik (mau’izhah hasanah), serta membuka dialog dengan cara terbaik (mujadalah billati hiya ahsan).

Seperti diketahui, sejumlah aksi serangan terorisme yang menargetkan rumah ibadah dan kepolisian mengguncang Indonesia akhir-akhir ini.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x