Lebih lanjut, dirinya yakin bahwa Zakiah Aini sejak awal mengetahui tidak akan bisa menandingi kekuatan polisi di Mabes Polri.
Tujuan Zakiah Aini sejak awal, ungkap Sofyan, adalah untuk mencari cara agar bisa mati syahid.
"Zakiah Aini yakin, percaya saya, dia tau dia tidak akan bisa menandingi polisi yang bersenjata api. Itulah ada istilahnya istismata atau ijtihadiyah dan memang mereka mencari operasi syahid," ucapnya.
"Dia sudah tahu dia bakal mati gitu, matinya bukan karena frustasi ingin bunuh diri langsung lompat gitu engga, dia ingin karena ideologi dan paham bahwa mati syahid, ditembak oleh yang dianggapnya sebagai anshor thogut (pembela thogut) itu mulia bagi mereka," sambung Sofyan Tsauri.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Terjadi di Banyak Tempat, Dinas Sosial Diminta Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak
Makannya kemudian, kata Sofyan, jika melihat surat-surat wasiat yang dibuat Zakiah Aini dan Lukman pelaku bom bunuh diri Makassar, keduanya hampir sama.
"Misalnya dia katakan, 'mamah jauhi riba karena riba itu begini, begini, kemudian yang kedua jauhi daripada Pemilu karena Pemilu itu melahirkan hukum-hukum buatan manusia dan kemusyrikan'," tuturnya.
"Ini paham dan doktrinisasi daripada salafi jihadi yang begitu kuat dan mengental. Kemudian pesan-pesan itu tersirat bahwa mereka memang terafiliasi pada kelompok-kelompok semacam JAD yang berkaitan dengan ISIS," tutup Sofyan Tsauri.***