PR BEKASI - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku siap memaafkan kader yang sempat ikut Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara pada 5 Maret 2021 lalu.
Meski siap memaafkan para kader tersebut, AHY tetap berprinsip bahwa dia bisa memaafkan tapi tidak bisa begitu saja melupakan.
Hal itu disampaikan AHY di sela temu Pimpinan DPC-DPD di Kedai Hutan Cempaka Prigen, Kabupaten Pasuruan pada Senin petang, 5 April 2021.
"Prinsip kami sederhana, memaafkan tapi tidak bisa begitu saja dilupakan. Forgive, but not forget," kata AHY, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 6 April 2021.
AHY menuturkan, sebagai seorang purnawirawan mayor TNI AD dari Korps Infantri, sikapnya itu merupakan bentuk empati terhadap perasaan kader Partai Demokrat se-Indonesia yang marah, sedih, dan kecewa selama dua bulan terakhir ini.
"Tentu mereka punya hak untuk marah, mereka punya hak untuk tidak begitu saja menerima, setelah selesai seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Mereka tentu punya hak untuk bersikap seperti itu," kata AHY.
Meski demikian, AHY mengingatkan semua kadernya bahwa sebagai sesama manusia harus selalu membuka pintu maaf untuk mereka yang telah melakukan kesalahan.
Namun menurutnya, seseorang yang menyesali perbuatannya, tentu harus berjanji agar tak kembali melakukan kesalahannya dulu.
"Dilihat sikap dan perilakunya, apakah ada perubahan? Ini tidak serta-merta hitam putih, tapi proses dan biasa di organisasi. Namanya pembinaan organisasi, berarti pembinaan manusia, yang tidak bisa sama rasa sama rata. Harus dicek satu-satu karena beda-beda setiap orang," tutur AHY.
"Saya mencegah jangan sampai kemudian kita tidak bisa memaafkan mereka semua," sambungnya.
Oleh karena itu, AHY mengtakan, kepada siapa pun yang akan kembali bergabung ke dalam Partai Demokrat dan menyampaikan penyesalan, itu adalah hak, karena pihaknya tidak pernah mencari masalah sejak awal.
Sementara itu, terkait Partai Demokrat versi KLB yang berencana menggugat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), AHY mengaku tidak gentar dan siap menghadapinya.
Meski demikian, AHY menyarankan agar pihak-pihak KLB memikirkan kembali rencana tersebut, jangan sampai malah menggali masalah yang lebih dalam lagi.
"Kami selalu memiliki kesiapan untuk bisa menghadapi situasi apapun. Tapi saran saya pikir-pikir lagi, nanti jangan sampai justru menggali lubang yang lebih dalam lagi," kata AHY.
Seperti diketahui, Kemenkumham telah menolak pengesahan hasil KLB Deli Serdang, sehingga kepemimimpinan Partai Demokrat yang sah menurut hukum tetap dipegang oleh AHY.***