"Mulai sajalah program kalian membersihkan kementerianmu itu dari bibit-bibit dan perilaku korupsi. Nama kerennya, revolusi mental," tuturnya.
"Bersih-bersih, bangun sistem lebih baik, pengawasan, dll. Letakan pejabat-pejabat yang memiliki integritas tinggi sambil dipastikan apakah anggaran sekarang aman atau tidak dan ada tikusnya atau tidak," sambung Tere Liye.
Dirinya menegaskan, masalah toleransi, sertifikasi tokoh agama, dan celana cingkrang itu bisa diurus nanti dan pasti akan ada yang membantu, apalagi soal radikal dan teroris.
"Percayalah, mayoritas penduduk NKRI ini benci sekali dengan radikal dan teroris. Jangan hanya gara-gara suka mengkritik utang negara, dianggap pula teroris, wah itu repot," ucapnya.
Kemudian, Tere Liye pun menyarankan para pejabat di Kementerian Agama bercermin agar kasus korupsi bisa diatasi.
Dirinya juga meminta seluruh jajaran di Kementerian Agama untuk tidak baperan dengan kritik-kritik pedasnya.
"Kalian cukup bercermin, ngaca gitu loh. Pastikan saja tidak ada lagi PNS atau pejabat kementerian kalian yang korupsi, paham? Dan tidak usah tersinggung, baperan baca beginian, jadikan masukan," ungkapnya.
"Saya saja, Tere Liye, tiap hari banyak sekali yang maki-maki, bilang saya penulis bego, tidak laku, saya baik-baik saja. Padahal orang-orang ini bayar uang juga tidak. Apalagi kalian yang jelas menerima gaji dari negara, masa kagak mau dikritik," tutup Tere Liye.***