PR BEKASI - PT Pelni baru saja membatalkan rencana pengajian di bulan Ramadhan karena penceramah yang hadir dituding memiliki paham radikal.
Selain KH Cholil Nafis, ada tiga nama penceramah lainnya yang seharusnya mengisi acara tersebut, seperti Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar, dan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Menanggapi peristiwa ini, sosiolog Musni Umar menegaskan bahwa kejadian ini menunjukkan adanya permusuhan yang nyata kepada ulama-ulama di Indonesia.
"Ini adalah permusuhan yang nyata dan harus diakhiri," kata Musni Umar dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube-nya, Sabtu, 10 April 2021.
Musni Umar menyampaikan, hal tersebut tidak boleh dianggap sebelah mata karena bisa jadi merupakan fitnah bagi para ulama-ulama tersebut.
"Peristiwa ini tidak boleh kita anggap remeh karena menuduh radikalisme itu menurut saya adalah fitnah, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Kapolres Jaksel Ancam Pidana Penimbun Pokok 5 Tahun Penjara dan Denda 50 Miliar
Padahal hingga saat ini, sambung Musni Umar, belum ada keputusan hakim yang menetapkan bahwa mereka adalah ulama yang radikal.