"Sangat disayangkan di Indonesia, kelompok-kelompok tertentu yang punya sikap istiqomah dan berani berbeda pendapat dengan kebijakan pemerintah dituduh sebagai radikal," tuturnya.
Namun tidak selamanya, kata Muhyiddin, radikalisme adalah hal yang buruk.
"Nah ini salah kaprah, jadi pemikiran-pemikiran yang radikal untuk melakukan reformasi dan perbaikan itu sangat kita nanti-nantikan. Juga kita ingat dalam sejarah, dulu para pejuang kemerdekaan RI, mereka juga dituduh sebagai kelompok radikal, separatis, dan teroris," ucapnya.
Baca Juga: Pelaku UMKM Sleman Ikuti Pelatihan Bisnis Online, Wabup: Kapasitas Harus Ditingkatkan
Padahal, sambung Muhyiddin, mereka berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dari para penjajah asing.
Muhyiddin selaku perwakilan dari MUI sekali menegaskan bahwa nama-nama yang diundang dalam pengajian tersebut adalah orang-orang baik.
Selain KH Cholil Nafis, ada tiga nama penceramah lainnya, seperti Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar, dan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
"Menurut pandangan MUI, mereka itu semua orang-orang baik, dan kita sudah tahu betul latar belakang mereka. Satu di antara mereka itu adalah ketua MUI yang membidangi masalah dakwah." tutup Muhyiddin.***