MUI: Dalam Islam Itu Radikalisme Tidak Senantiasa Dianggap Sesuatu yang Negatif

- 10 April 2021, 18:35 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi. /ANTARA
Wakil Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi. /ANTARA /

"Mereka semua adalah orang-orang yang tidak radikal, mereka adalah orang-orang yang memegang prinsip dasar Islam," ucapnya.

Muhyiddin juga menegaskan bahwa keputusan Direksi PT Pelni tersebut sangat gegabah.

Baca Juga: Arkeolog Mesir Temukan Kota Kuno Zaman Amenhotep III yang Disamakan dengan Pompeii

Padahal menurut Muhyiddin, jika memang ada satu prosedur yang salah, bisa diingatkan terlebih dahulu.

"Apabila memang dianggap secara prosedur salah, tentu diberikan peringatan pada pihak yang diberikan tugas, jangan malah acara dan agendanya dibatalkan," tuturnya.

"Apalagi kita sudah menjelang bulan Ramadhan dan semua berharap segala sesuatunya berjalan dengan damai," sambungnya.

Baca Juga: Sebut Dewakan Investasi dan Kerdilkan Riset, Pakar: Mimpi Mau Punya Silicon Valley, Nyenyak Tidurnya?

Muhyiddin kemudian menyampaikan bahwa kontribusi para penceramah di BUMN sangat besar.

"Kontribusi mereka sangat besar dalam rangka menumbuhkembangkan kualitas keimanan para pejabat, kita tahu bahwa banyak sekali BUMN yang mengalami kerugian akibat perilaku malpraktek yang dilakukan oleh mereka-mereka yang minus akhlak mulia tersebut," ucapnya.

Lebih lanjut soal radikalisme, Muhyiddin mengaku heran mengapa di Indonesia, setiap kelompok-kelompok yang bertentangan dengan pemerintah sering disebut radikal.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x