KKB diketahui telah membunuh, membakar, menembaki masyarakat sipil pendatang, kemudian memposting di sosial media sebagai kebanggaan, dan menyangkal korban sipil merupakan masyarakat tidak bersalah.
Menurut Iqbal Alqudussy, hal tersebut kini telah menjadi modus komunikasi bagi para KKB di Papua.
Baca Juga: 5 Sunnah Ramadhan Sesuai Hadis Nabi Muhammad SAW Bisa Anda Amalkan
Menengok kembali peristiwa 22 Mei 2020 lalu saat ada tenaga medis Covid-19 yang ditembak dan dilabelli intel oleh KKB Papua.
Modus seperti itu kembali terulang, namun kali ini menimpa guru di Beoga, Kabupaten Puncak Papua.
Tidak hanya itu, KKB juga merampok uang dari warga pendatang karena kini KKB tidak kebagian dana Otonomi Khusus (Otsus) dari pemerintah daerah.
Baca Juga: Link Pendaftaran BLT UMKM Rp1.2 Juta DKI Jakarta 2021, Perhatikan Syarat Berikut
Akibat larangan tegas Kemendagri kepada kepala daerah yang menyalahgunakan dana Otsus Papua.
KKB juga memfitnah Mendagri Tito Karnavian yang difitnah akan menghabisi masyarakat asli Papua.
Hal ini bertentangan dengan fakta bahwa dana otonomi khusus sangat melimpah hanya untuk membangun Papua.