Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, menanggapi perihal Komisaris Pelni yang menyambangi Ketua MUI Pusat Cholil Nafis.
Said Didu mempertanyakan nasib dari karyawan yang dipecat atau dimutasi setelah hendak mengadakan kegiatan kajian selama Ramadan.
Dia pun menanyakan imbauan dari yang bersangkutan agar seluruh BUMN melakukan hal yang sama dengan PT Pelni.
"Bagaimana nasib karyawan yang dipecat atau dimutasi? Bagaimana dengan imbauan yang bersangkutan melalui akun Twitter beliau, agar seluruh BUMN melakukan hal yang sama dengan PT Pelni @pelni_?" tanya Said Didu.
Bagaimana nasib karyawan yg dipecat/dimutasi ?
Bagaimana dg himbauan ybs melalui akun twitter beliau agar seluruh BUMN melakukan hal yg sama dg PT Pelni @pelni_ ? https://t.co/GehPQ9jg1t— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 11, 2021
Selain itu, sosok yang menjadi sorotan dari polemik tersebut, yakni Dede Budhyarto mengatakan kalau dia tak terpengaruh dengan kecaman dan desakan.
"Sampai ada yang membuat petisi, saya tidak terpengaruh sedikitpun," tegas Komisaris Pelni tersebut.
Dia menyatakan kalau dia orang yang konsisten, bahwa radikalisme harus diberangus. Walaupun dengan konsekuensi kehilangan jabatan.
"Jangan takut melawan kaum radikal kawan," kata Dede Budhyarto.***