Bibit Siklon Tropis 94W Berpotensi Menguat, BNPB Surati Semua Pemprov Agar Waspada

- 14 April 2021, 12:00 WIB
Foto Citra satelit yang menunjukkan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W (lingkaran biru) di Samudera Pasifik utara Papua, Senin, 12 April 2021.
Foto Citra satelit yang menunjukkan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W (lingkaran biru) di Samudera Pasifik utara Papua, Senin, 12 April 2021. /BMKG

PR BEKASI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi bibit siklon tropis 94W muncul di timur laut perairan Indonesia, tepatnya di atas Pulau Papua.

Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk setiap pemerintah provinsi (pemprov) di Indonesia mewaspadai bibit siklon tropis 94W yang berpotensi menguat.

Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa, 13 April 2021.

Baca Juga: Lemas Saat Berpuasa? Coba 7 Tips Mengendarai Sepeda Motor Aman Selama Ramadhan

Menurut dirinya, BNPB telah menyurati semua pemprov untuk menyiapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bibit siklon tropis 94W.

“Pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Kemudian, pemprov diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat ditimbulkan oleh bibit siklon tropis 94W.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Sekitar 200 Eks FPI Dikabarkan Siap Bunuh Diri Massal jika HRS Tak Dibebaskan, Ini Faktanya

Pemprov diminta berkoordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masing.

“Upaya ini bertujuan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul bila bibit siklon tropis 94W menghantam,” katanya.

Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi.

Baca Juga: Stop Termakan Isu Miring Efek Vaksin, Simak Hukum Larangan Menolak Vaksinasi Menurut Fikih

Di samping itu, koordinasi bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistik, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat.

Selain itu, pemprov juga diminta menyiapkan fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Lilik Kurniawan juga meminta pemerintah daerah untuk selalu siap siaga untuk mengevakuasi warga masyarakat yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi, seperti lembah sungai, barah lereng rawan maupun tepi pantai.

Baca Juga: PKS-PPP Bahas Solusi Bangsa, Habib Aboe: Kami Sama-sama Usung Jalan Islam Rahmatan Lil'alamin

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang atau pun gelombang tinggi,” katanya.

Lebih lanjut, dirinya meminta adanya pemantauan ruang udara dan kondisi bandar udara secara terus menerus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Airnav.

Hal tersebut dilakukan untuk menerbitkan informasi peringatan, berupa Sigmet dan Aerodrome Warning.

Baca Juga: Apakah Penyuntikan Vaksin Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Hukumnya

Kemudian agar pemerintah provinsi mengaktifkan pusat pengendalian operasi (pusdalops) daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat dan provinsi, kabupaten dan kota.

Apabila diperlukan, Lilik Kurniawan mengatakan pemerintah daerah dapat menetapkan status darurat bencana untuk pembentukan pos komando serta aktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi.

BNPB menyampaikan pesan peringatan dini dan kesiapsiagaan ke-30 wilayah administrasi setingkat provinsi.

Baca Juga: Tak Bisa Berenang tapi Nekat Nyebur ke Sungai, Remaja Ini Hilang Terbawa Arus di Kalimalang

Daerah tersebut terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.

Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.

Serta Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Soal Sertifikasi Penceramah, Fadli Zon: Jangan Sampai Jadi Alat Sensor Bagi Mereka yang Kritis

Sebelumnya, BMKG menyebutkan pihaknya mendeteksi adanya potensi bibit siklon tropis 94W di Samudera Pasifik dari timur laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan.

Bibit siklon tropis ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua serta beberapa daerah lain di Indonesia.

Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan tinggi gelombang yang akan terjadi pada tanggal 13-19 April 2021.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah