PAN Tolak Koalisi Poros Partai Islam, Viva Yoga Mauladi: Hati-hati Gunakan Politik Identitas Berbasis Agama

- 17 April 2021, 19:15 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi.
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi. /lintasparlemen.com

PR BEKASI – Partai Amanat Nasional (PAN) dengan tegas menolak rencana pembentukkan poros koalisi Partai Islam.

Diketahui, koalisi poros Partai Islam tersebut dipelopori Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Dewan Perwakilan Partai (DPP) PAN, Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Sabtu, 17 April 2021.

Dia mengingatkan semua pihak agar berhati-hati menggunakan politik identitas berbasis agama sebagai merek jualan ke publik.

Baca Juga: UPDATE: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus 1,5 Juta Orang, Vaksinasi Capai 10,8 Juta Penerima

"Meskipun ideologi politik partai telah dijamin di undang-undang, namun kita harus hati-hati menggunakan politik identitas berbasis agama sebagai merek jualan ke publik," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, sebaiknya partai jangan memasukkan simbol-simbol agama ke dalam turbulensi politik.

Hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan keretakan kohesivitas sosial dan dapat mengganggu integrasi nasional.

Baca Juga: Siklon Tropis Surigae Mengancam, BNPB Minta 9 Provinsi Ini Waspada Selama 24 Jam ke Depan

Viva Yoga Mauladi mencontohkan beberapa kasus di Pilkada dan Pilpres adalah bukti serta fakta lapangan yang seharusnya menjadi pelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.

“PAN tidak ingin kondisi seperti di Pilkada dan Pilpres yang telah terjadi sebelumnya akan terulang lagi,” katanya.

Namun, dirinya mengatakan PAN tetap memberi apresiasi terhadap PKS dan PPP dalam menghidupkan koalisi partai poros Islam di Pemilu 2024.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Melejit Gara-gara Upacara Keagamaan, PM India Minta Warganya Lakukan Ini

Adanya gerakan untuk menghidupkan wacana koalisi poros Partai Islam di Pemilu 2024 yang dilakukan oleh PPP dan PKS, PAN memberikan apresiasi atas sikap politik tersebut sebagai bagian dari ijtihad politik PPP dan PKS,” katanya.

“Meskipun kami mengapresiasi langkah mereka, namun PAN tidak akan ikut wacana Poros Islam," tambah Viva Yoga Mauladi.

Dia juga menjelaskan, wacana pembentukan poros politik berbasis agama akan melahirkan antitesa poros lain berbasis non-agama.

Baca Juga: Jorge Martin Alami Kecelakaan di FP3 MotoGP Portugal, Begini Kondisinya Sekarang

Kondisi politik itu menurut dia tentu ahistoris dan tidak akan produktif bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Juru bicara PAN itu menyarankan sebaiknya wacananya diarahkan pada adu ide dan gagasan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan sumber daya manusia unggul.

"Selain itu memperbaiki kesehatan dan perekonomian nasional, membangun kedaulatan pangan agar tidak impor, membangun militer yang modern, dan tema lainnya yang bermanfaat buat kecerdasan bangsa," katanya.

Baca Juga: Indonesia Belum Melek Hak Asasi Manusia, Komnas HAM: Penegakan Hukum Masih Diwarnai Kekerasan

Viva Yoga Mauladi juga menjelaskan alasan PAN tidak ikut dalam poros tersebut, yaitu proses pendidikan politik rakyat harus diarahkan secara rasional, melalui pendekatan akal sehat.

Hal itu, menurut dia, agar demokrasi dapat berjalan sehat dan berguna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan politik prosedural atau rutinitas, tetapi berpolitik yang substantif dan produktif.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah