Polemik Kamus Sejarah Indonesia, Jansen Sitindaon: Nulis Sejarah Keluarga Aja Semuanya Dipanggil, Apalagi Ini

- 22 April 2021, 09:15 WIB
Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat suara soal polemik kamus sejarah Indonesia.
Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat suara soal polemik kamus sejarah Indonesia. /Twitter/@jansen_jsp

PR BEKASI – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon angkat suara soal polemik Kamus Sejarah Indonesia.

Jansen Sitindaon mengaku setuju dengan protes yang disampaikan Nahdlatul Ulama (NU) atas hilangnya nama KH Hasyim Asyari dari Kamus Sejarah Indonesia.

Lebih lanjut, Jansen Sitindaon menyebutkan KH Hasyim Asy'ari sebagai pendiri NU memiliki jasa besar merebut kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 April 2021: Datangi Hotel, Pak Chandra Ternyata Bertemu Elsa?

“Saya setuju protes teman-teman NU atas hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari dari Kamus Sejarah Indonesia. Kalau bukan mereka yang ingatkan siapa lagi,” kata Jansen Sitiandon dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @jansen_jsp pada Kamis, 22 April 2021.

Jansen Sitindaon menuturkan bahwa KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh bangsa yang harus terus dikenang jasanya.

Apalagi peran mbah Hasyim besar sekali dalam resolusi jihad perang Surabaya maupun pendirian NU sebagai aset bangsa yang kita kenal sampai hari ini,” ucap Jansen Sitindaon.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 22 April 2021: Al Akhirnya Nekat Lakuan Tes DNA Reyna, Akankah Andin Curiga?

Lebih lanjut, Jansen Sitindaon memberikan sejumlah saran agar kekeliruan ini tidak terjadi di masa depan.

Oleh karena itu, Jansen Sitindaon meminta ke depannya agar penulisan Kamus Sejarah Indonesia melibatkan semua pihak terkait.

Ke depan nulis sejarah Indonesia ini semua pihak dipanggillah. Apalagi ini versi negara,” tutur Jansen Sitindaon.

Baca Juga: Final Piala Menpora 2021 Digelar Malam Ini, Pelatih Persija: Persib Memang Tim yang Belum Terkalahkan

Ia menyebutkan sebelum Kamus Sejarah Indonesia itu dipublikasikan bisa dicek bersama-sama.

Atau sebelum dipublish bagikan dulu dummy-nya dicek bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa menulis sejarah keluarga saja perlu melibatkan seluruh anak, apalagi menuliskan kamus sejarah Indonesia yang mencakup banyak hal.

Baca Juga: Nadiem Makarim Temui Megawati di Tengah Isu Reshuffle Kabinet, Luqman Hakim: Jangan Asumsikan Manuver Politik

Nulis sejarah keluarga saja semua anak dipanggil agar penulisannya lengkap semua masuk. Apalagi nulis sejarah Indonesia yang luas,” tutur Jansen Sitindaon.

Tangkapan layar cuitan.
Tangkapan layar cuitan. Twitter/@jansen_jsp

Tangkapan layar cuitan.
Tangkapan layar cuitan. Twitter/@jansen_jsp


Sebelumnya beredar draf Naskah Kamus Sejarah Indonesia tidak mencantumkan nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari, sebagai tokoh yang berperan besar dalam sejarah perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 April 2021: Demi Lakukan Tes DNA Reyna, Al nekat Tanpa Sepengetahuan Andin?

Namun dalam draf kamus tersebut malah tercantum sejumlah nama Partai Komunis Indonesia (PKS) seperti Semaoen dan Dipa Nusantara (DN) Aidit tercantum.

Menurut beberapa sumber buku tersebut draf yang dipersiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x