Network
PR BEKASI - Sejarawan Anhar Gonggong memberikan tanggapan terkait hilangnya nama tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia yang diterbitkan oleh Kendikbud.
Anhar Gonggong mengatakan, dirinya menghargai permintaan maaf dari pihak Kemendikbud, tapi persoalan tersebut tidak sesederhana itu.
Pasalnya, Anhar Gonggong masih merasa aneh, kenapa tokoh besar dan sehebat KH Hasyim Asy'ari tidak masuk ke dalam Kamus Sejarah Indonesia.
"Saya menghargai karena sudah meminta maaf. Tapi bagi saya, persoalannya bukan sekadar maaf, itu malah aneh. Anehnya apa? Masa orang sehebat itu tidak masuk di dalamnya," kata Anhar Gonggong, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Kamis, 22 April 2021.
"Siapa yang tidak kenal beliau? Tidak tahu mukanya beliau? Bahkan anaknya punya peranan penting dalam masa revolusi itu, tiba-tiba kok gak ada," sambungnya.
Anhar Gonggong pun mempertanyakan bagaimana cara sejarawan yang bekerja menyusun Kamus Sejarah Indonesia, sehingga nama KH Hasyim Asy'ari bisa hilang begitu saja.
Baca Juga: Bela Nadiem Makarim, Tsamara Amany: Setop Zalimi Mas Menteri Demi Kepentingan Politik Jangka Pendek
"Lalu dia pakai sumber apa sebagai seorang sejarawan? Dia pakai seleksi apa? Kan dalam menulis sejarah ada aturan-aturannya. Apalagi yang namanya kamus," kata Anhar Gonggong.
