Pengamat Sebut Tenggelamnya KRI Nanggala karena Kelebihan Muatan, TNI AL: Sama Sekali Tidak Benar

- 27 April 2021, 16:24 WIB
TNI AL membantah tudingan tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 karena kelebihan muatan.
TNI AL membantah tudingan tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 karena kelebihan muatan. /Twitter/@GNFI via Google

"Jadi pernyataan bahwa kapal selam ini kelebihan muatan itu sama sekali tak berdasar. Dan mungkin belum berpengalaman. Ini kami sudah berlayar bertahun-tahun dan tidak pernah ada masalah," kata Ali.

Terkait adanya pernyataan bahwa KRI Nanggala hanya bisa mengangkut 33 personel, menurut Ali, angka 33 itu adalah jumlah tempat tidur KRI Nanggala-402.

Baca Juga: UAS Ajak Masyarakat Donasi Beli Kapal Selam, Taufik Damas: Bagi Saya Tidak Normal

"Dibuat dari Jerman memang 33 tempat tidur. Sedangkan jenis kapal selam 209 ada berbagai jenis," katanya menambahkan.

Sedangkan di KRI Nanggala-402 saat tenggelam ada 53 awak. Mereka juga terbagi tiga sif. Oleh karena itu, jumlah tempat tidurnya berjumlah 33.

"Ada tiga shift dan berjaga tempat tidurnya berbagi. Itu jumlah tempat tidur bukan kelebihan muatan," kata Ali.

Baca Juga: Viral, Anak Ojol Keracunan Makanan hingga Tewas Usai Santap Takjil dari Orang Misterius

Diketahui bahwa kapal selam buatan Jerman pada 1977 itu hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu, 21 April 2021.

Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian besar-besaran, termasuk dengan mendatangkan bantuan dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.

Pada Minggu, 25 April 2021, KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam) di kedalaman 838 meter, dan 53 awak KRI Nanggala dinyatakan gugur.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah