PR BEKASI - Kol (L) Purn Aji Soelarso selaku mantan Kepala Kamar Mesin menyampaikan, bahwa di dalam kapal selam ada sumber oksigen kedua yang menggunakan sirkulasi udara di dalam kapal.
Akan tetapi, dikatakan Purn Aji Soelarso, sumber oksigen tersebut dipasang alat yang dinamakan dalam bahasa Jerman sebagai atemkalk.
Purn Aji Soelarso mengatakan, atemkalk tersebut di dalamnya terdapat soda lime, yang berfungsi untuk mengikat.
Baca Juga: Gempa Sukabumi Berpusat di Laut, BMKG Revisi Kekuatan Gempa yang Terasa di Jakarta hingga Bandung
"Kalau kita bernafas kan CO2, dia C-nya diikat jadi keluar O2 murni. Persoalannya adalah stok catridge ini ada tidak selain yang terpasang," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Selasa, 27 April 2021.
Akan tetapi, menurutnya kejadian yang menimpa kapal selam Nanggala 402 tidak ada pengaruhnya dengan sumber oksigen tersebut.
Karena sumber oksigen itu baru digunakan apabila kru ingin bertahan sekian hari di bawah laut.
"Jadi kalau atemkalk-nya banyak, cadangan catridge untuk regenerasi O2 itu banyak tidak ada masalah mau berapa hari pun. Kalau oksigen itu kan emergency ya yang 72 jam itu, kalau yang ininya habis kan baru dipakai itu," ucap Aji Soelarso.