Namun, dalam kasus Nanggala 402 emergency oksigen tersebut tidak dipakai, dikatakannya tidak berguna walaupun ada cadangan.
Karena kejadian pada Nanggala 402 ini kapal menukik dengan tajam dan ketika sampai di bawah kapal terbelah.
Sebab itu, disebutnya bahwa penggunaan oksigen itu tidak ada gunanya.
"Kita tidak bicara berapa lama dia bertahan tapi persoalan sekarang harus difokuskan di mana kenapa kemudian kapal retak," ujarnya.
Aji Soelarso menjelaskan bahwa semua kapal selam jenis terbaru itu menempelkan tiga bagian panel kapan untuk kemudian dilas dengan teknologi tinggi.
Baca Juga: Badan Antariksa China Klaim Temukan Kehidupan Alien di Luar Bumi, Masyarakat Mulai Curiga
Namun, kapal selam mempunyai kapasitas las hanya sampai kedalaman 300 meter, setelah itu kapal akan hilang kontak.
"Karena 300 meter itu adalah tekanannya 30 atmosfer atau 30 bar melekat pada badan kapal itu. Badan kapal ketebalan 20 itu tidak masalah, tapi lasnya tidak kuat," jelasnya.
Dicatat olehnya, kejadian ini pernah terjadi pada kapal selam Amerika Serikat, USS Tracer sebuah kapal selam nuklir, mencoba untuk memecahkan rekor kedalaman 300 meter.