Soroti Kemenhan di Bawah Pimpinan Prabowo, Pengamat: Pembangunan Pertahanan Tak Fokus, Tak Ada Prioritas

- 29 April 2021, 12:00 WIB
Pengamat Militer sebut konsep Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan tidak fokus.
Pengamat Militer sebut konsep Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan tidak fokus. /Instagram/@prabowo

PR BEKASI - Pengamat Militer Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al' Araf, menyoroti Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah pimpinan Prabowo Subianto.

Menurutnya, Kemenhan sampai sekarang belum membuat konsep. Oleh karena itu, tak adanya konsep dinilai Al' Araf merupakan masalah.

Al' Araf mempertanyakan, apakah Prabowo Subianto hendak mengikuti konsep MEF yang memang sudah dibuat dan direncanakan untuk jangka pendek menengah sampai dengan 2024.

Baca Juga: Anies Baswedan Siap Rombak Kota Tua-Sunda Kelapa, Bakal Jadi Apa?

"Atau memang ingin membuat konsep baru," kata Al' Araf, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis, 29 April 2021.

Akan tetapi, dia memiliki catatan kepada Prabowo Subianto. Dia menilai konsep Ketua Umum Partai Gerindra itu dalam pembangunan pertahanan tidak fokus.

"Catatan saya kepada Pak Prabowo adalah konsep dalam pembangunan pertahanan tidak fokus, tidak memiliki prioritas," ujarnya.

Baca Juga: Tim Kuasa Hukum Sulit Bertemu Munarman, Fadli Zon: Ini Jelas Pelanggaran HAM dan Hanya Pertontonkan Kekuasaan

Dia mencatat, seharusnya kekuatan membangun komponen utama yang menjadi prioritas utama.

Walaupun sudah diketahui masyarakat kalau anggaran yang diberikan terbatas.

"Tapi Menteri Pertahanan tidak membangun satu prioritas dalam perencanaan pertahanan," urai Al' Araf.

Baca Juga: Jangan Lupa Bawa Payung! BMKG Prediksi Hujan Disertai Petir Berpotensi Terjadi di DKI Jakarta

Lebih lanjut, dia memberikan contoh dengan apa yang paling penting dalam pembangunan penguatan pertahanan, seperti komponen utama di dalamnya adalah Prajurit TNI.

Selain itu, yang harus dibangun adalah modernisasi alutsista dan profesionalisme prajurit.

Semua anggaran dan semua energi, dipaparkannya, dialokasikan  untuk membangun hal tersebut.

Baca Juga: Amnesty International Tuduh Densus 88 Langgar HAM saat Tangkap Munarman, Muannas Alaidid: Jangan Sok Humanis

"Tapi Kementerian pertahanan justru membuat program-program di luar itu. Misalkan membangun pembentukan komponen cadangan, satu tahun satu triliun, buat apa?" terangnya.

Karena, Al' Araf menyebut, komponen utamanya saja masih membutuhkan anggaran yang besar. Tak hanya itu, membuat program mengenai cetak sawah juga bermasalah karena tidak fokus.

"Skala prioritas di tegah angaran terbatas menjadi penting," tandas Al' Araf.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x