Munarman Disebut Pernah Bantu Warga Kristen Dirikan Gereja, Don Adam: I Stand With Munarman

- 29 April 2021, 14:56 WIB
Don Adam mengaku tetap mendukung Munarman tidak terlibat dalam terorisme.
Don Adam mengaku tetap mendukung Munarman tidak terlibat dalam terorisme. /Twitter/@DonAdam68/

PR BEKASI - Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Adamsyah Wahab atau kerap disapa Don Adam mengaku mendapatkan kesaksian dari teman kristennya soal Munarman.

Don Adam menyampaikan bahwa temannya yang beragama Kristen bernama Roy Pakpahan mengaku bahwa Munarman adalah orang yang membantu perizinan dalam pembangunan Gereja HKBP Cinere di Depok.

"I stand with Munarman. Teroris pala lu, Gereja HKBP Cinere tempat bapak saya beribadah awalnya tidak bisa berdiri, orang takut beribadah," ujar pesan Whatsapp Grup (WAG) yang diunggah oleh Don Adam.

"Munarman bilang kalau memang surat izin sudah ada dan lengkap ya bangun saja. Kalau ada yang ganggu kabarin gua, kata Munarman. Sekarang Gereja HKBP Cinere jadi salah satu rumah ibadah terbesar di Cinere," sambung pesan tersebut.

Baca Juga: Pandangan Kwik Kian Gie Soal Resesi: Belanjakan Tabungan yang Masih Ada, Ekonomi Bisa Bangkit

Tangkapan layar cuitan Don Adam.
Tangkapan layar cuitan Don Adam.
Melihat pengakuan dari temannya yang beragama Kristen tersebut, Don Adam lantas menyebut bahwa terdapat agenda untuk mem-framing Munarman bahwa dia terlibat dalam tindakan terorisme.

"Sahabat saya Roy Pakpahan (Kristen) memberikan kesaksian di WAG yang saya dan Ketum ProDem ikuti. Framing terhadap Munarman jahat banget!" tuturnya.

Tak cukup sampai di situ, aktivis Don Adam juga mengungkapkan sikapnya yang tetap mendukung Munarman.

Baca Juga: Bocah 3 Tahun di Malaysia Tewas karena 'Sengatan Panas' Usai sang Nenek Lupa Mengajaknya Keluar dari Mobil

"I Stand With Munarman," kata Don Adam sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @DonAdam68 pada Kamis, 29 April 2021.

Perlu diketahui, baru-baru ini Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid mendesak kepolisian segera menginvestigasi proses penangkapan Munarman oleh Densus 88 karena diduga telah melanggar HAM.

"Setiap penangkapan apapun kasusnya termasuk jika itu tuduhan terkait terorisme harus menghormati nilai-nilai hak asasi manusia," kata Usman.

Usman menilai, penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap Munarman terkesan sewenang-wenang.

Baca Juga: 115 Travel Gelap Tak Berizin dan Memasang Tarif Dua Kali Lipat, Berhasil Diamankan Polda

Bahkan polisi secara gamblang mempertontonkan tindakan aparat yang tidak menghargai nilai-nilai HAM ketika menjemput mantan pentolan FPI itu secara paksa.

"Menyeret dengan kasar, tidak memperbolehkan memakai alas kaki, menutup matanya dengan kain hitam merupakan perlakuan yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat. Itu melanggar asas praduga tak bersalah," kata Usman.

Lagi pula, kata dia, tuduhan terlibat aksi terorisme tak bisa dijadikan alasan untuk melanggar hak asasi seseorang dalam proses penangkapannya. Munarman, kata Usman, juga tak terlihat membahayakan petugas.

"Bahkan tidak terlihat ada urgensi aparat melakukan tindakan paksa tersebut. Hak-hak Munarman harus dihormati apa pun tuduhan kejahatannya." kata Usman.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @DonAdam68


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah