Ternyata Bukan Langka, Satgas Pangan Temukan 37 Ribu Ton Stok Gula Jatim di Tempat Ini

- 1 Mei 2021, 06:31 WIB
Ilustrasi. Satgas Pangan temukan 37 ribu ton stok gula usai warga keluhkan kelangkaan.
Ilustrasi. Satgas Pangan temukan 37 ribu ton stok gula usai warga keluhkan kelangkaan. /PR/NOVIANTI NURULLIAH

PR BEKASI - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jatim menemukan 15.000 ton gula rafinasi dan 22.000 ton gula kristal di gudang PT Kebun Tebu Mas (KTM), Lamongan.

Puluhan ribu ton gula dengan berbagai jenis tersebut diduga sengaja ditimbun untuk meraup keuntungan.

Penemuan tersebut ditemukan saat Tim Satgas Pangan Polda Jatim melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lapangan.

Baca Juga: Pasien Diabaikan hingga Meninggal, Mahasiswa WNI di India Ceritakan Situasi Tsunami Covid-19

Sidak dilakukan setelah adanya keluhan dari masyarakat, yang menyebut Jawa Timur mengalami kelangkaan gula yang merugikan para pelaku UKM.

Hal tersebut disampaikan Ketua Satgas Pangan Jatim Kombes Pol Farman didampingi Kasubdit Indagsi Polda Jatim AKBP Suryono.

Ia mengatakan temuan ini cukup mengejutkan petugas.

Baca Juga: Soroti Isu Babi Ngepet, Dedi Mulyadi: Jangan Mudah Percaya Cerita yang Bertentangan dengan Akal dan Pikiran

Sebab, selama ini PT KTM mengeluh tidak mendapat izin impor bahan baku untuk produksi gula rafinasi.

"Temuan puluhan ribu ton gula konsumsi dan gula rafinasi ini sekaligus menepis isu krisis gula rafinasi di Jawa Timur," katanya.

Stok gula untuk Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dipastikan aman," ujar Farman melanjutkan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Tribrata News.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Kepulauan Seribu, Anies Baswedan Jadi Satu-satunya Gubernur yang Nginap di Pulau Sabira

Farman menambahkan, pengecekan rutin selalu dilakukan satgas pangan, terutama pada saat Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari besar lainnya.

Tujuannya yakni mencegah terjadinya gejolak harga secara tidak normal atau kurangnya pasokan pangan yang memicu kenaikan harga.

"Atas temuan ini, kami mendesak pihak PT KTM untuk segera menjual dan mendistribusikan gula agar tidak terjadi kelangkaan," ujar Farman.

Baca Juga: Diprediksi Jatuh di Eropa Tengah Oktober Mendatang, NASA Lakukan Simulasi Tabrakan Asteroid 2021PDC

Diketahui, beberapa pekan terakhir marak pemberitaan krisis gula rafinasi di Jatim dan diikuti desakan agar PT KTM diberikan ijin impor raw sugar.

Desakan itu antara lain disampaikan Kordinator Forum Asosiasi Pengguna Gula Kristal rafinasi (FAPGKR) Dwiatmoko Setiono di sejumlah media massa.

FAPGKR juga melayangkan surat keluhan dan kebutuhan gula untuk PT KTM ke berbagai instansi/ lembaga pemerintahan.

Baca Juga: Heran Munarman 'Digrebek' Densus 88 Dikatakan Tidak Sah, Kader PDIP: Itu Langkah Selamatkan Bangsa

Dalam surat yang dikirim ke Menteri Perindustrian tanggal 15 Maret 2021, Dwiatmoko menulis PT KTM mengalami kesulitan bahan baku, dan banyaknya IKM yang terdampak karena selama ini bergantung pada pasokan gula rafinasi dari PT KTM.

Namun, klaim kelangkaan itu dibantah keras oleh Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim.

Dia memastikan tidak ada kelangkaan gula rafinasi di Jatim.

Kementerian Perindustrian sudah melakukan pengecekan, bahkan akan memeriksa unit usaha yang mengaku mengalami kelangkaan pasokan gula.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Tribrata News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x