Kepala Desa Bangkuang Makmur mengatakan bahwa pihaknya langsung berusaha menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sekitar terkait penemuan bangkai buaya ini.
Pihak desa menyerahkan tindakan selanjutnya kepada pihak yang berwenang yaitu BKSDA.
“Ini saya sedang berusaha menghubungi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) untuk melaporkan temuan ini," kata Fitriannur.
"Nanti bagaimana petunjuk dari mereka untuk selanjutnya karena mereka yang berwenang terkait masalah ini,” ucapnya.
Baca Juga: Mengaku Ngeri Lihat Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Ernest Prakasa: Pemerintah Lagi Pada Ngapain ya?
Diketahui hingga saat ini, jumlah populasi buaya di Sungai Mentaya masih terbilang banyak.
Hal ini juga yang membuat masyarakat sekitar semakin panik, terlebih seringnya ditemui serangan buaya kepada manusia.
Meski tidak sampai adanya korban meninggal, tetapi berdasarkan data BKSDA Kotawaringin Timur, selama tahun 2020 saja tercatat terjadi kasus penyerangan buaya di Kotawaringin Timur sebanyak 11 kali.
Sedangkan di tahun 2021, kasus penyerangan buaya pernah terjadi pada Januari 2021 silam sekitar pukul 23.00 WIB.
Baca Juga: Miris! Nenek 70 Tahun di Sigi Diperkosa di Kebun Saat Sedang Bakar Sampah