"KPK selalu benar? Ya gak lah, makanya harus diplototin, kasih tau mana yang salah," ucap Erasmus Napitupulu.
"Jangan bawa-bawa stigma agama, itu pengecut," sambungnya.
Selain Erasmus, pengamat hukum tata negara, Feri Amsari sebelumnya mengungkapkan bahwa terdapat framing untuk tidak pecaya adanya pegawai KPK yang berideologi Taliban dan sejenisnya.
Feri Amsari menyebut, salah satu caranya yaitu dengan melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).
Sebagai informasi, TWK merupakan bagian dari proses peralihan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Diketahui, KPK sendiri telah mengumumkan hasilnya, yakni sebanyak 1.274 orang dinyatakan memenuhi syarat dalam TWK tersebut.
Sedangkan 75 pegawai lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat serta terdapat 2 orang yang tak hadir dalam tes.
"Jadi Novel dan 74 pegawai KPK (memang) mau di-framing radikal, Taliban, dan tidak pancasilais via tes wawasaan kebangsaan." ucap Feri Amsari.***