Network
PR BEKASI - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menanggapi pertemuan yang dilakukan oleh tokoh intelektual Islam Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun dengan Ustaz Abdul Somad (UAS).
Refly Harun menyebut apa yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) saat bertemu dengan Cak Nun sebagai ciri orang yang bertakwa.
Komentar Refly Harun tersebut berkaitan dengan cerita yang diberikan oleh Cak Nun kepada Ustaz Abdul Somad (UAS) mengenai sebuah perjalanan.
Baca Juga: Bongkar Alasan Israel Tak Berperang dengan Indonesia, Cak Nun: Yahudi Takut Sama Orang Jawa
"Ini ciri orang bertakwa," kata Refly Harun.
Dia menyebut bahwa orang yang bertakwa adalah mereka yang terlihat berani dan tidak takut.
Akan tetapi, di sudut hatinya seseorang tersebut sebenarnya merasakan ketakutan yang sesungguhnya.
Baca Juga: UAS Jelaskan Alasan Yahudi Rebut Tanah Palestina, Diyakini Mesias Akan Turun di Tanah Hijau
Dia mencontohkan seperti dalam cerita nabi, bagaimana nabi itu sampai minta ampun, dan kemudian menangis tersedu.
"Padahal dia seorang nabi, seorang rasul seperti Rasulullah adalah orang yang maksum," ujar Refly, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 24 Mei 2021.
Namun, biarpun begitu, Rasulullah tetap meminta ampun seolah-olah makhluk yang berdosa.
Baca Juga: Kisruh PDIP Soal Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Refly Harun: Ciri Partai Tidak Demokratis
Hal itu karena rasa takutnya yang besar terhadap Sang Pencipta.
Akan tetapi, dinyatakan Refly Harun,untuk urusan yang menyangkut duniawi Rasulullah tidak takut, rasa takutnya itu hanya untuk Sang Pencipta semata.
Dikatakannya bahwa mungkin hal seperti itu yang dimaksudkan oleh Cak Nun.
Baca Juga: Ngabalin dan Partai Ummat Saling Serang, Refly Harun: Saya Doyan Sekali Ruang Demokrasi Dipakai
"Tapi untuk duniawi dia tidak takut, ketakutan itu adalah untuk sang pencipta. Mungkin begitu maksud Emha Ainun Nadjib," tutur Refly Harun.
Cak Nun dalam pertemuannya dengan UAS, mengisahkan soal pagar-pagar yang membiarkan dirinya dilompati dengan seenaknya.
Juga tentang sosok yang disangka jauh dari takut, padahal jauh di lubuk hati dan pada hakikatnya merasa sangat ketakutan.
Baca Juga: Refly Harun Minta Maaf pada Pemerintahan Jokowi: Saya juga Maafkan Siapapun yang Caci Maki Saya
"Ziarah kepada yang hidup dan yang sudah mendahului," kata UAS.
Dia menyampaikan bahwa sebuah perpisaha tak akan mampu menghentikan mereka.
"Perpisahan tak mampu menghentikan kami, karena doa tetap menyertai," sambungnya.***
