Dahnil Anzar Sebut Utang Alutista Tak Akan Bebani APBN, Gus Umar: Jubir Paling Konyol Sejagat

- 2 Juni 2021, 08:33 WIB
Prabowo Subianto (kiri) bersama Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan).
Prabowo Subianto (kiri) bersama Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan). /Instagram/dahnil_anzar_simanjuntak

Oleh sebab itu, penarikan utang tersebut tentu akan berdampak pada keuangan negara.

Baca Juga: Relawan Ganjarist Deklarasikan Dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024

Hal lain yang perlu diwaspadai adalah pinjaman luar negeri memiliki risiko nilai tukar karena dilakukan dalam bentuk valuta asing (valas). 

Jika tidak dilakukan hedging (lindung nilai), maka ada potensi nilai utang asing bertambah terlebih apabila saat jatuh tempo nanti, nilai tukar rupiah melemah.

"Hal lain, yang perlu diperhatikan bahwa pinjaman multilateral ada commitment fee yaitu biaya yang harus ditanggung, apabila pinjaman yang sudah disepakati, tidak dicairkan sesuai kesepakatan awal," ucapnya.

Baca Juga: Fahd Pahdepie Unggah 2 Bukti Transfer: Sisanya, Saya Undang Guntur Romli-Eko Kuntadhi untuk Lihat Sendiri

Meskipun, dia mengatakan bahwa bunga utang luar negeri, baik pinjaman bilateral maupun pinjaman multilateral lebih ringan. 

Jika dikomparasikan dengan bunga di SBN sekitar 6-7 persen, maka bunga pinjaman luar negeri relatif lebih rendah di kisaran 1-2 persen.

Baca Juga: Bak KPK, Menag Yaqut Akan Sertifikasi Wawasan Kebangsaan Semua Penceramah Agama, Teddy: Terimakasih

Selain itu, ia menuturkan pemerintah perlu memastikan pengelolaan utang luar negeri di Kementerian Pertahanan. 

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah