Pimpinan DPR: Infomasi Terbaru, Indonesia Tidak Mendapat Kuota Haji 2021

- 2 Juni 2021, 11:18 WIB
Pimpinan DPR memberikan informasi bahwa Indonesia tak dapat kuota Haji 2021.
Pimpinan DPR memberikan informasi bahwa Indonesia tak dapat kuota Haji 2021. /pexels/Shams Alam Ansari

PR BEKASI - Setelah sebelumnya diberitakan Arab Saudi akan menerima kuota dengan jumlah besar.

Kini Arab Saudi kembali melaporkan bahwa mereka akan memperketat penerimaan jemaah haji pada 2021. 

Hal tersebut dikarenakan kondisi wabah Covid-19 yang semakin naik serta penanganan vaksin yang belum stabil di Indonesia.

Baca Juga: Ajak Umat Islam Tolak Teori Darwin, UAH: Kalau Anda Berasal dari Monyet Silakan, Tapi Jangan Ajak-ajak Saya

Oleh karena itu, dampak yang diterima Indonesia adalah tidak mendapatkan kuota keberangkatan haji pada tahun ini. 

Dengan begitu, sudah dua tahun berturut-turut tidak ada jemaah haji dari Indonesia yang berangkat ke tanah suci.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad pun mengkonfirmasi kebenaran terkait Indonesia tidak mendapatkan kuota keberangkatan jemaah haji di tahun 2021 ini.

Baca Juga: Tidak Takut Lawan Thailand Besok, Shin Tae-yong: Mental Pemain Akan Menentukan

“Untuk sementara ini kita tidak usah membahas vaksin terlebih dahulu. Karena informasi terbaru yang kita dengar ini kita tidak mendapatkan kuota haji,” ungkap Dasco dalam keterangannya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui PMJ News Selasa, 2 Juni 2021.

“Ini tentunya jadi pelajaran bagi kita supaya persoalan terkait vaksin lebih diperhatikan, sehingga hal seperti ini tidak kembali terulang,” ujarnya, menambahkan.

Sebagai informasi, kerajaan Arab Saudi memang lebih memperketat penerimaan jamaah haji di tahun ini, termasuk dengan total jamaah yang diterima yakni hanya jamaah yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari vaksin yang sudah menerima Emergency Use Listing Procedure (EUL) dari WHO.

Baca Juga: Kehadiran 'Zahra' di Sinetron Suara Hati Istri Indosiar Dinilai Tak Pantas, Aktivis: Setop Perbudakan Seksual

Vaksin yang telah menerima EUL dari WHO tersebut antara lain Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson serta AstraZeneca. 

Sementara saat ini, Indonesia hanya menggunakan AstraZeneca dari total vaksin tersebut dengan jumlah yang sangat terbatas.

Lebih lanjut, sebagai distributor vaksin yang telah ditunjuk pemerintah, PT Bio Farma (Persero) menyebut bahwa Indonesia membutuhkan diplomasi lebih lanjut dengan pemerintah Arab Saudi mengenai vaksinasi calon jamaah haji. 

Baca Juga: Arya Sinulingga Yakin Abdee Slank Bisa Buat Telkom Lebih Maju: Kalau Gak Yakin, Kami Gak Angkat

Hal tersebut dikarenakan sampai dengan saat ini Indonesia belum mendapatkan izin dari kerajaan Arab.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan diplomasi tengah dilakukan baik oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Kementerian Agama (Kemenag) dalam upaya mendapatkan izin untuk kuota jamaah haji.

Baca Juga: Gawat! Presiden China Xi Jinping Terancam Lengser Jika Covid-19 Terbukti Berasal dari Laboratorium Wuhan

Termasuk juga dengan mendapatkan Emergency Use Listing Procedure (EUL) dari WHO untuk vaksin Sinovac yang paling banyak digunakan di Indonesia.

“Kebijakan dari pemerintah Saudi ini muncul baru satu bulan belakangan ini, mereka memberikan kebijakan vaksin yang mendapatkan approval untuk bisa masuk ke Saudi itu baru vaksin Amerika dan Eropa. Diantaranya itu Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson serta AstraZeneca. Sementara kita saat ini baru punya vaksin yang sesuai dengan kriteria yakni AstraZeeneca,” ungkap Honesti.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah