Baca Juga: Meledak dan Terbakar di Bandara, Garuda Indonesia Resmi Larang Pengiriman HP Vivo Semua Tipe
Menurutnya, pemerintah saat ini perlu mencari cara agar maskpai penerbangan milik negara itu bisa bertahan menghadapi tekanan kondisi keuangan yang minus.
Erick Thohir mengatakan Garuda Indonesia akan berfokus kepada bisnis penerbangan domestik dalam negeri dengan melayani perjalanan masyarakat antarpulau di Tanah Air.
Aksi yang dilakukan pemerintah ini merupakan upaya untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari masalah finansial akibat utang dan kerugian yang dialami perseroan.
Menurut beberapa informasi yang beredar, Garuda Indonesia tercatat memiliki utang sebesar 4.9 miliar dolar AS atau senilai Rp70 triliun.
Baca Juga: Catat! Garuda Indonesia Berikan Layanan Rapid Tes Gratis untuk Rute Penerbangan Domestik
Angka tersebut meningkat sekitar Rp1 triliun setiap bulannya karena Garuda Indonesia diketahui terus menunda pembayaran utangnya kepada pemasok.
Bahkan, Garuda Indonesia diketahui memiliki arus kas negatif dan utang sampai minus Rp41 triliun.
Tumpukan utang tersebut disebabkan pendapatan perusahaan yang tidak bisa menutupi pengeluaran operasional.
Berdasarkan pendapatan Mei 2021, Garuda Indonesia hanya memperoleh sekitar 56 juta dolar AS atau senilai Rp800 miliar.