Populerkan Salam Pancasila, Megawati Ajak Masyarakat Gotong-royong Bangun Bangsa

- 21 Juni 2021, 20:50 WIB
Megawati Presiden ke lima di Indonesia ingin mempopulerkan Salam Pancasila untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Megawati Presiden ke lima di Indonesia ingin mempopulerkan Salam Pancasila untuk seluruh masyarakat Indonesia. /

PR BEKASI - Megawati Soekarnoputri berkeinginan untuk mempopulerkan "Salam Pancasila" dan mengajak masyarakat Indonesia untuk mengingatkan pentingnya nasionalisme dan persatuan bangsa dalam menjalankan kemerdekaan.

Megawati mengatakan itu saat meresmikan baileo atau rumah adat khas Maluku, monumen, dan jalan Ir Soekarno di Masohi, Maluku Tengah, secara Virtual di Jakarta.

Megawati melakukan peresmian secara virtual dari kediamannya di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, yang di hadiri Sekertaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Megawati Diberi Gelar Profesor Kehormatan, Jokowi: Keputusan Unhan Sangat Tepat

Intisari Pancasila, ungkap Megawati adalah kegotongroyongan dari warga bangsa Indonesia. Dalam hal itulah dia ingin agar pekik 'Salam Pancasila' menjadi kebiasaan.

"Dulu saya pekikkan 'merdeka', orang menertawakan saya. Katanya, sudah merdeka, kenapa pekik-pekik merdeka? itu sebenarnya saya lakukan untuk meningkatkan bahwa kita adalah bangsa merdeka. Jangan mau di jajah lagi," Kata Megawati dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, setelah salam merdeka ini, sebaiknya dilanjutkan dengan 'Salam Pancasila'.

Baca Juga: Megawati Singgung Soal ‘Pencitraan Pemimpin’ Saat Sampaikan Orasi Ilmiah

"Kalau sekarang saya mau banyak menyebutnya Salam Pancasila. Saya hendak mempopulerkannya. Karena setelah merdeka, kita punya dasar negara Pancasila. untuk mengingatkan kita kembali sebagai nasionalis yang cinta pada negara ini," ungkap megawati.

ia mengatakan Masohi adalah nama kota yang diberikan oleh Bung Karno yang berarti gotong royong, terinspirasi dari intisari Pancasila.

Putri sulung Bung Karno itu lalu bercerita dirinya ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang bertujuan agar Pancasila tidak hanya di mulut masyarakat Indonesia, namun ideologi itu benar-benar hidup di hati dan dilaksanakan.

Baca Juga: Raih Gelar Profesor Kehormatan di Unhan, Megawati: Terima Kasih Prabowo dan Nadiem atas Kepercayaannya

Megawati menyatakan, gotong royong harus selalu diingat karena tak ada bangsa yang bisa membangun dirinya sendiri. Dia mengaku sedih karena masih ada saja yang bertempur antar warga bangsa sendiri, seperti di Timur Tengah.

Megawati menceritakan pengalamannya saat menjadi Wakil Presiden RI. Megawati harus menangani konflik di berbagai wilayah di Indonesia.

"Saya mungkin satu-satunya perempuan yang pernah naik kapal perang yang hampir 10 hari karena tak boleh tinggal di daratan. itu karena saya punya dedikasi, tak mau rakyat Indonesia bertempur satu dengan yang lain," ungkap Megawati.

Baca Juga: Megawati Raih Gelar Profesor Kehormatan Hari Ini, Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Hadir Lewat Zoom

"Kenapa kita tidak merasakan sisi gotong royong, itu juga toleransi? Mengapa kita tak membumikan bahwa perbedaan agama itu bisa, oleh masing-masing orang, bahwa kepercayaan masing-masing orang itu kan urusan pribadi?," ujar Megawati.

untuk itu, karena bertepatan dengan peresmian, Megawati meminta agar warga Provinsi Maluku bekerja sama dan bersatu padu membangun wilayahnya.

"Karena banyak sekali tugas kita. Misalnya bagaimana mencegah pandemi ini. Kita harus disiplin. Sering saya lihat kita kurang disiplin," ujar Ketua Umum PDIP Megawati.

"Masukkan pengetahuan di Maluku Tengah, kearifan lokalnya diperkenalkan lagi kepada generasi mudanya sehingga dengan demikian akan terbangun generasi baru yang pintar, tangguh, dan bisa menghadapi tantangan peradaban baru," ungkap Megawati.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah