Gedung KPK Diserang Tulisan Laser 'Berani Jujur Pecat', Giri Suprapdiono: Keresahan Memuncak Pada Saatnya

- 29 Juni 2021, 10:03 WIB
Gedung KPK ditembaki coretan dimalam hari, Giri Suprapdiono anggap ini bentuk kemarahan rakyat.
Gedung KPK ditembaki coretan dimalam hari, Giri Suprapdiono anggap ini bentuk kemarahan rakyat. /Twitter/@girisuprapdiono.

PR BEKASI - Gedung merah putih yang menjadi ikon Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) malam tadi Senin, 28 Juni 2021 dipenuhi dengan coretan.

Di tengah gelapnya malam, gedung KPK bercahaya di beberapa sisi yang bertuliskan sejumlah coretan seperti, 'Berani Jujur Pecat!', "#mositidakpercaya' dan lain sebagainya.

Giri Suprapdiono, salah satu pegawai KPK yang dinonaktifkan, yang juga menjabat sebagai Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi di KPK, mengutarakan pendapatnya.

Baca Juga: Duka Hari Lahir Pancasila di Gedung KPK, Giri Suprapdiono: Kami Tak Berdiri di Karpet Itu Lagi

Melalui akun Twitter pribadinya, Giri Suprapdiono mengatakan bahwa aksi tersebut menjadi bentuk kemurkaan masyarakat terhadap pemerintah.

Menurutnya, sebagai seorang pegawai yang telah 16 tahun bekerja di KPK, membangun kepercayaan masyarakat dan menjaga sebuah nilai di KPK bukan suatu hal yang mudah.

KPK membutuhkan waktu yang lama, kerja yang keras dan segala macam pengorbanan untuk menjadi lembaga pemberantas korupsi yang dipercaya oleh masyarakat, dan terus konsisten menjaga nilai-nilai integritas.

Baca Juga: Merasa Dilecehkan oleh Putusan KPK dan BKN, Giri Suprapdiono: Lebih Baik Kita Dipecat daripada Dibina Lagi!

Namun semua kepercayaan itu runtuh, ketika 75 pegawai KPK ditendang dari KPK, dengan alasan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Butuh waktu yang lama, upaya keras, pengorbanan setengah mati untuk membangun kepercayaan dan sebuah nilai," tutur Giri Suprapdiono dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Twitter pada Selasa, 29 Juni 2021.

Dalam unggahan tersebut, Giri Suprapdiono menggunakan diksi menarik untuk mengungkapkan kata murka yang dirasakan. Ia menggunakan kata 'tiwikrama' yang kemudian ia singkat dengan TWK.

Baca Juga: Gitaris The Changcuters Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Bupati KBB Aa Umbara

"Ketika memori kedukaan dan keresahan bersama menjadi satu rasa, itu semua akan memuncak pada saatnya. Saat menjadi TWK (tiwikrama), yang hanya bisa dihentikan dengan perubahan penguasa," ujar Giri Suprapdiono.

Tangkapan layar cuitan Giri Suprapdiono.
Tangkapan layar cuitan Giri Suprapdiono. /Twitter/@girisuprapdiono


Lebih jauh Giri Suprapdiono menjelaskan, tiwikrama memiliki makna seseorang yang telah habis kesabaran, kemudian ia murka dan berubah menjadi sosok yang kuat.

Menariknya, Giri Suprapdiono menyingkat kata tiwikrama menjadi TWK untuk sekaligus menyinggung KPK, karena memakai alasan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk menyingkirkan 75 pegawainya.

Baca Juga: 75 Pegawai Gugur, PMII Minta Semua Pihak Legowo dan Sudahi Polemik TWK KPK

Diketahui coretan yang ada di gedung KPK merupakan aksi yang dilakukan oleh salah satu lembaga non pemerintah, Greenpeace. Organisasi kampanye di bidang lingkungan yang dikenal keras dalam mengkritik pemerintah.

Menariknya lagi, Greenpeace menggunakan teknik video mapping untuk menembakan coretan tersebut sehingga bisa terpancar tepat di gedung KPK di malam hari. Aksi ini menunjukan salah satu bentuk kemarahan masyarakat kepada pemerintah, juga KPK.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @girisuprapdiono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x