Analis Politik: Terburu-buru Maknai Kritik sebagai Pemakzulan Presiden, Itu Overeacting

- 4 Juli 2021, 15:50 WIB
Presiden Jokowi menerima kritikan dari BEM UI dengan menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service
Presiden Jokowi menerima kritikan dari BEM UI dengan menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service /Dok. Setkab RI

PR BEKASI - Kritik terhadap Presiden Joko Widodo oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu menuai sejumlah respons dari beberapa pihak.

Untuk diketahui BEM UI melontarkan kritik kepada Jokowi melalui unggahan di akun Twitter resmi @BEMUI_Official.

Pada unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service.

Baca Juga: Sebelum 'The King of Lip Service' BEM UI Viral, BEM UGM Pernah Kritik Jokowi: Presiden Orde (Paling) Baru

Beberapa hari kemudian, BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Ikut menyuarakan kritik terhadap Presiden Jokowi yang dianggap sering mengobral janji tetapi tidak ditepati.

Sehubungan dengan hal tersebut, analis politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwono mengatakan, mengkritik presiden dalam negara demokrasi adalah hal lumrah.

Menurutnya, menuduh pengkritik dengan menanggap telah menghina presiden apalagi muncul tuduhan pemakzulan merupakan respons yang overacting.

Baca Juga: Akun Pengurus BEM UI Diretas, Polri: Silahkan Buat Laporan

"Kalau orang yang mengkritik atau menghina presiden, kemudian memaknainya sebagai pemakzulan presiden, tentu overeacting, ya," katanya di Semarang, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 4 Juli 2021.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x