PR BEKASI - Kritik terhadap Presiden Joko Widodo oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu menuai sejumlah respons dari beberapa pihak.
Untuk diketahui BEM UI melontarkan kritik kepada Jokowi melalui unggahan di akun Twitter resmi @BEMUI_Official.
Pada unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service.
Beberapa hari kemudian, BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Ikut menyuarakan kritik terhadap Presiden Jokowi yang dianggap sering mengobral janji tetapi tidak ditepati.
Sehubungan dengan hal tersebut, analis politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwono mengatakan, mengkritik presiden dalam negara demokrasi adalah hal lumrah.
Menurutnya, menuduh pengkritik dengan menanggap telah menghina presiden apalagi muncul tuduhan pemakzulan merupakan respons yang overacting.
Baca Juga: Akun Pengurus BEM UI Diretas, Polri: Silahkan Buat Laporan
"Kalau orang yang mengkritik atau menghina presiden, kemudian memaknainya sebagai pemakzulan presiden, tentu overeacting, ya," katanya di Semarang, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 4 Juli 2021.