Sebelum Meninggal Dunia, Arief Munandar: Kejahatan Covid-19 adalah Terlalu Bodoh Ditunggangi 'Penjahat'

- 14 Juli 2021, 21:06 WIB
Arief Munandar mengkritik Kristia Budhyarto yang batalkan kajian Ramadhan, dan menyebut karakter dasarnya sebagai buzzer belum hilang.
Arief Munandar mengkritik Kristia Budhyarto yang batalkan kajian Ramadhan, dan menyebut karakter dasarnya sebagai buzzer belum hilang. /Instagram.com/@bangariefm

"Jadi si covid ini sekadar alat kejahatan, bukan kejahatan itu sendiri, apalagi penjahatnya," sambungnya.

Seakan meninggalkan pesan tersirat sebelum akhir hidupnya, Arief Munandar menyoroti sejumlah masalah di pemerintahan.

Mulai dari masalah Demokrasi yang dikuasai penuh oleh partai pemerintahan hingga mengulas pernyataan-pernyataan 'meremehkan' covid-19' oleh pejabat di 2020 lalu.

Ia juga menyinggung usulan Anies Baswedan yang lebih awal mengusulkan lockdown atau pengetatan sebelum adanya PPKM Darurat.

Baca Juga: Dibantu Anies Baswedan Temukan Rumah Sakit, Arief Munandar: 8 Jam Lebih, Gue Sempet Gak Dapet Perawatan 

Hingga di akhir ia menyoroti masalah kedatangan WNA ketika pemberlakuan PPKM Darurat

Arief Munandar juga sempat menceritakan awal dirinya terpapar covid-19 sejak 3 Juli 2021 setelah merasakan sejumlah gejala.

Ia pun sempat masuk IGD salah satu rumah sakit di Universitas terbaik di Indonesia, namun sayang di sana ia tidak mendapatkan perawatan yang layak.

"More than 8 hours, gue ngga dapet treatment apa-apa. Akhirnya gue pulang," ucap Arief Munandar.

Baca Juga: Bu Risma Ancam ASN Lelet Dipindahkan ke Papua, Andi Arief: Alam Bawah Sadarnya Rendahkan Papua 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah