Khutbah Idul Adha Singkat Terbaru 2021: Hikmah dari Sejarah dan Prosesi Idul Adha

- 16 Juli 2021, 08:42 WIB
Khutbah Idul Adha singkat terbaru 2021, menjelaskan mengenai hikmah dari sejarah dan prosesi Idul Adha.
Khutbah Idul Adha singkat terbaru 2021, menjelaskan mengenai hikmah dari sejarah dan prosesi Idul Adha. /Pixabay

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat 2021: Kurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan

Ada bingung. Ada sedih; karena akan kehilangan buah hati yang telah lama dinanti. Namun keputusan harus segera diambil. Hati diteguhkan dan dilapangkan. Niat dan tekad dibulatkan:


فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ


(Q.S. al-Shaffat 37:102)

Nabi Ibrahim pun bermusyawarah dengan Ismail sang anak. Ternyata sang anak menyambut niat ayahnya. “wahai ayahku, kerjakan saja apa perintah Allah; engkau akan menemukanku sebagai orang yang sabar”.

Kesabaran dan keteguhan kedua manusia tersebut diuji cukup berat. Bahkan dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan, iblis turut menggoda. Agar niat dibatalkan. Agar kurban diurungkan. Agar Ismail diselamatkan. Karena perintah tidak rasional. Tidak humanis. Melanggar hak asasi.

Namun, niat keduanya – atas Izin Allah – justru makin kuat. Yakin akan Kebesaran Allah. Yakin akan Keadilan Allah. Anak hanya titipan.

Hidup hanya sementara. Iblis penggoda pun dilempari batu. Bukan hanya sekali; tapi tiga kali. Kejadian monumental ini dikenang dan diabadikan sebagai ibadah lempar jumroh sebanyak tiga kali: Ula, wustho, dan aqobah:


لَمَّا أَتَى إِبْرَاهِيمُ خَلِيلُ اللَّهِ الْمَنَاسِكَ عَرَضَ لَهُ الشَّيْطَانُ عِنْدَ جَمْرَةِ الْعَقَبَةِ فَرَمَاهُ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ حَتَّى سَاخَ فِي الْأَرْضِ، ثُمَّ عَرَضَ لَهُ عِنْدَ الْجَمْرَةِ الثَّانِيَةِ فَرَمَاهُ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ حَتَّى سَاخَ فِي الْأَرْضِ، ثُمَّ عَرَضَ لَهُ عِنْدِ الْجَمْرَةِ الثَّالِثَةِ فَرَمَاهُ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ حَتَّى سَاخَ فِي الْأَرْضِ


(Al-Mustadrak ‘ala Shahihain lil Hakim 1713; Syi’bu al-Iman 3783; al-Jami’ al-Shahih vol. 10 hlm. 190)

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Unida Gontor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x