Reisa Broto Asmoro Sarankan Kotak Amal Keliling Salat Idul Adha Diganti Transfer

- 19 Juli 2021, 19:15 WIB
Dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan agar kotak amal keliling untuk penumpulan amal saat salat Idul Adha diganti dengan mekanisme transfer atau nontunai.
Dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan agar kotak amal keliling untuk penumpulan amal saat salat Idul Adha diganti dengan mekanisme transfer atau nontunai. /Setneg.go.id/

PR BEKASI - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro tradisi putar kotak amal saat salat Idul Adha di zona aman ditiadakan sementara.

Menurutnya, pengumpulan amal melalui kontak infaq lebih baik diganti dengan mekanisme transfer atau nontunai.

Hal tersebut dr. Reisa katakan saat menjadi pembicara dalam acara Siaran Sehat Sambut Idul Adha yang digelar secara daring pada Senin, 19 Juli 2021.

Baca Juga: Dokter Reisa Sarankan Hal Ini agar Anak-Anak Tak Takut Tes Swab

"Tidak ada kotak infaq tuh yang diputar-putar lagi. Bisa diganti dengan nontunai dari rumah," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.

Reisa menjelaskan bahwa penggunaan kotak amal keliling berpotensi menularkan virus.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu menyampaikan ketentuan lain dari pelaksanaan salat Idul Adha di luar zona PPKM Darurat sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2021.

Baca Juga: Reisa Broto Asmoro Ajak Masyarakat Indonesia untuk Ikut Vaksinasi Covid-19

"Pada zona yang hijau dan kuning ini boleh (shalat Id), tapi harus mengedepankan prokes dan diperbolehkan dengan maksimal 30 persen dari kapasitas masjid dan mushalla dan kondisinya jamaah harus sehat, jarak diatur, harus dikasih jarak minimal 1 meter," katanya.

Reisa mengatakan jemaah yang datang juga tetap harus diukur suhu tubuhnya serta disediakan pencuci tangan dengan air dan sabun yang mengalir.

Selain itu, khatib juga wajib memakai alat pelindung wajah dan masker serta menyampaikan khotbah maksimal selama 15 menit.

Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Vaksinasi Covid-19 Lansia, dr. Reisa: Vaksinasi Perdana Dilakukan Hari Ini

"Dalam khotbahnya juga disampaikan terkait protokol kesehatan," ujar Reisa.

Penyelenggara shalat Idul Adha juga harus menyeleksi jamaah berdasarkan rentang usia 18 hingga 59 tahun untuk meminimalisasi risiko penularan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Juga ingat, bukan jemaah yang berisiko tinggi dan bukan yang dengan komorbid," katanya.

Baca Juga: Tegur Raffi Ahmad Soal Prokes, dr. Reisa: Semua Harus Disiplin Prokes, Termasuk yang Sudah Divaksin

Reisa juga berpesan kepada panitia salat Idul Adha agar memastikan seluruh jamaah yang hadir merupakan penduduk di sekitar lingkungan masjid dan mushalla.

"Untuk ibu hamil tidak disarankan dan pastikan, pokoknya dari warga sekitar yang tahu pergerakannya seperti apa jadi mengurangi risiko membawa virus dari luar ke dalam," ujarnya.

Reisa menyarankan agar sirkulasi udara di di dalam tempat ibadah harus berfungsi optimal.

Baca Juga: Reisa Minta Masyarakat Tak Meragukan Lagi Manfaat dari Vaksin  yang Akan Diberikan Pemerintah

Caranya, dengan membuka seluruh jendela dan pintu masjid dan musala atau menggunakan air purifier.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x