"Saya pikir, urutannya itu harus sama dengan program vaksin pertama. Yaitu tenaga kesehatan, dokter, dan orang-orang yang ada di pelayanan publik," kata Zuhairi Djoerban.
Zuhairi Djoerban lantas menyebut bahwa masih banyak warga di Indonesia yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Faktanya jumlah yang sudah divaksinasi di Indonesia itu belum ada 10 persen. Artinya kan yang belum divaksinasi juga masih banyak," ujar Zuhairi Djoerban.
Menurut Zubairi Zoerban, boleh saja pemerintah menilai bahwa peran influencer sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat.
Hanya saja, sebaiknya pastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan dua dosis vaksinasi Covid-19.
"Bagi saya, perkara influencer itu sangat bermanfaat untuk edukasi, silakan saja. Asalkan seluruh rakyat Indonesia sudah disuntik vaksin dua dosis," kata Zubairi Djoerban.
Terakhir, Zubairi Djoerban mengimbau semua pihak agar tak terlalu reaktif menanggapi kabar viral influencer tersebut dan tetap menanti pengumuman resmi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Namun, kita juga jangan terlalu reaktif. Tunggu saja kebenarannya dari penelusuran Kemenkes tentang kejadian itu.Terima kasih," kata Zubairi Djoerban.***