Gus Jazil Nilai Keluarga Akidi Tio Tak Perlu Jadi Tersangka: Apa Salahnya Orang Mau Membantu?

- 4 Agustus 2021, 22:28 WIB
Gus Jazil menilai keluarga Akidi Tio tak perlu jadi tersangka, karena tak ada yang salah dari niat untuk membantu meski tidak terlaksana.
Gus Jazil menilai keluarga Akidi Tio tak perlu jadi tersangka, karena tak ada yang salah dari niat untuk membantu meski tidak terlaksana. /mpr.go.id

PR BEKASI - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid atau akrab disapa Gus Jazil memberikan tanggapan terkait kasus pemberian dana hibah Rp2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio yang diduga bohong.

Gus Jazil menilai, keluarga almarhum Akidi Tio tidak perlu menjadi tersangka, meski niat memberi dana hibah Rp2 triliun untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 tidak terlaksana.

Gus Jazil mengatakan bahwa keluarga almarhum Akidi Tio baru menyatakan niatnya untuk membantu dengan memberikan dana hibah, sementara uangnya belum ada, dan niat membantu bukanlah kesalahan.

Baca Juga: Arteria Dahlan Salahkan SBY Soal Warna Pesawat Kepresidenan, Irwan Fecho: Aneh Bin Lucu, Harusnya Terima Kasih

"Apa salahnya orang mau membantu?" kata Gus Jazil di Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurut Gus Jazil, bahkan apabila nanti uang Rp2 triliun itu benar ada dan ditemukan, kemudian keluarga almarhum Akidi Tio batal menyumbangkannya, hal itu tidak bisa disalahkan karena apa yang dilakukan baru niat dan sukarela.

"Semua yang terjadi ini baru mau," ujar Gus Jazil.

Baca Juga: Soroti Buzzer yang Jelek-Jelekkan Sumbangan Orang Lain, Feni Rose: Jijik, Semua Dibikin Provokasi untuk 2024

Gus Jazil mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami kesulitan, sehingga jika ada orang yang punya niat baik untuk membantu pemerintah tentu harus dihargai.

"Jangankan Rp2 triliun, Rp200 ribu saja sudah sangat berharga. Tetapi jangan kemudian orang yang berkeinginan baik justru menjadi tersangka," ujar Gus Jazil.

Gua Jazil menilai, terkait kasus dana Hibah Akidi Tio, publik tidak perlu saling menyalahkan, begitu juga Polisi tidak bisa disalahkan.

Baca Juga: Pengecatan Pesawat Kepresidenan Dinilai Tak Bijak, Mardani: Mestinya Alihkan untuk Masyarakat yang Lebih Perlu

"Apanya yang mau disalahkan? Wong ini orang datang mau menyumbang. Terus sekarang merasa tertipu, ter-prank, apanya yang ter-prank?," ujar Gus Jazil.

"Ya, namanya ada orang mau menyumbang masa Polda disalahkan? Orang mau menyumbang, ya, silakan," sambungnya.

Gus Jazil menilai, pihak kepolisian perlu mengungkap niat keluarga almarhum Akidi Tio soal pemberian dana hibah Rp2 triliun.

Baca Juga: Pesawat Kepresidenan Ganti Warna dari Biru ke Merah, Andi Arief: Strategi Ariel Menghapus Jejakmu

Apakah memang untuk membuat lelucon atau benar-benar mau membantu, atau memang mereka kesulitan untuk mencairkan uang Rp16 triliun yang diklaim ada di Singapura.

"Kalau memang uang itu benar ada di Singapura, tidak ada salahnya pemerintah membantu. Nanti pemerintah dapat Rp2 triliun," ujar Gus Jazil.

"Tapi cerita-cerita begini ini banyak sekali di masyarakat. Dulu ada cerita uang Bung Karno, ada juga bongkar-bongkar makam di Batu Tulis, itu biasa, tidak usah serius-serius," tuturnya.

Baca Juga: Ramai Bonus untuk Pemenang Medali Olimpiade, dr. Tompi: Gue Kasih Apa Ya? Hadiah Operasi Bedah Plastik Gitu?

Terakhir, Gus Jazil mengatakan, publik tidak perlu terlalu serius menanggapi persoalan dana hibah dari keluarga almarhum Akidi Tio.

Menurutnya, berita soal keluarga almarhum Akidi Tio yang berniat memberikan dana hibah sebesar Rp2 triliun itu mirip dengan cerita Abu Nawas mau terbang.

"Pesan yang disampaikan dalam cerita Abu Nawas adalah kita harus berhati-hati dalam menerima sebuah berita. Berita jangan ditelan mentah-mentah," kata Gus Jazil.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah